Lihat ke Halaman Asli

KKN 212 Curah Jeru

Mahasiswa Universitas Jember

Desa Curah Jeru: Pemberdayaan Disabilitas Melalui Produksi Rengginang Berkualitas

Diperbarui: 7 September 2024   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok KKN 212 bersama perangkat desa dan Kelompok KDD Desa Curah Jeru (dokpri)

Desa Curah Jeru, sebuah desa yang terletak di Kabupaten Jember, dikenal dengan keindahan alam dan kearifan lokalnya. Namun, yang membuat desa ini istimewa adalah semangat inklusivitas dan inovasi yang ditunjukkan oleh warganya, khususnya melalui Kelompok Disabilitas Desa (KDD). Kelompok ini tidak hanya memberikan wadah bagi warga dengan disabilitas untuk berkumpul dan berinteraksi, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi melalui berbagai produk kreatif, salah satunya adalah rengginang. KDD Desa Curah Jeru dibentuk dengan tujuan memberikan kesempatan kepada warga disabilitas untuk berkarya dan berkontribusi terutama dalam hal pemajuan ekonomi desa. Dengan dukungan dari pemerintah desa dan berbagai lembaga, KDD aktif dalam berbagai kegiatan yang memberdayakan anggotanya. Salah satu inovasi terbaru yang sedang dikembangkan oleh kelompok ini adalah pembuatan rengginang, camilan tradisional yang memiliki potensi pasar yang besar. Rengginang, yang terbuat dari beras ketan yang dikukus, diberi bumbu, kemudian dijemur dan digoreng, menjadi pilihan produk KDD karena proses pembuatannya yang relatif sederhana namun membutuhkan ketelitian. Anggota KDD, dengan semangat gotong royong, mulai memproduksi rengginang dengan kualitas terbaik. Mereka memastikan setiap langkah, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan, dilakukan dengan cermat untuk menghasilkan produk yang enak dan higienis. Saat ini, KDD Desa Curah Jeru sedang dalam proses mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Izin ini sangat penting untuk memastikan bahwa rengginang yang diproduksi memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya izin PIRT, rengginang produksi KDD dapat dipasarkan lebih luas, tidak hanya di pasar lokal tetapi juga di luar daerah, bahkan berpotensi untuk diekspor. Inovasi pembuatan rengginang oleh KDD tidak hanya memberikan penghasilan tambahan bagi anggota kelompok, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian desa secara keseluruhan. Dengan semakin dikenalnya produk rengginang dari Desa Curah Jeru, desa ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam hal pemberdayaan kelompok disabilitas dan pengembangan produk lokal. Meskipun sudah banyak pencapaian yang diraih, KDD Desa Curah Jeru masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kebutuhan akan peralatan produksi yang lebih modern dan akses pasar yang lebih luas. Namun, dengan semangat dan dukungan yang terus mengalir, kelompok ini optimis dapat mengatasi berbagai rintangan dan terus berinovasi. Desa Curah Jeru melalui Kelompok Disabilitas Desa (KDD) menunjukkan bahwa dengan kemauan dan kerjasama, keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk berkarya dan berinovasi. Produk rengginang yang sedang dalam proses mendapatkan izin PIRT adalah bukti nyata bahwa potensi lokal dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan berdampak positif bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline