Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Bermain Gim bagi Anak

Diperbarui: 17 April 2018   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita semua pasti sudah pernah melewati dunia anak anak, dimana dalam dunia anak adalah dunia bermain, dunia yang menyenangkan, penuh tawa walau kadang ada saja hal kecil yang membuat kita menangis sekencangnya.. Dunia anak sering disebut dunia bermain karena masa itu anak tidak memiliki tuntutan kewajiban atas melakukan sesuatu.. Tahukah kalian semakin berkembangnya zaman yang pesat akan perkembangan teknologi anak zaman sekarang dengan anak anak pada masa dahulu memiliki banyak perbedaan. Fenomena yang terjadi dimasa kini adalah aktifitas anak bermain diluar ruangan semakin menurun hal ini tentu kurang baik untuk fisik anak. Anak anak pada zaman dahulu aktif bermain diluar rumah bersama teman, tetangga, saudara dll. Permainan seperti petak umpet, kejar kejaran, mandi di sungai dan lain lain menjadi hal yang paling menyenangkan bagi anak pada masa itu. Namun anak zaman sekarang lebih suka bermain gadget dirumah,game yang ada di handphone mereka menjadi candu bagi anak anak. 

Hal ini harus diperhatikan oleh orang tua sebagai penanggung jawab atas pertumbuhan anak banyak orang tua yang salah paham ketika mengira anak akan tumbuh jenius karena pintar bermain game, justru hal yang terjadi adalah sebaliknya semakim sering anak bermain game akan berdampak negatif bagi kesehatan fisik bahkan psikologisnya.

Hasil beberapa penelitian mengemukakan bahwa terlalu banyak bermain game bisa mengganggu proses perkembangan anak bahkan game juga bisa memberikan kecanduan pada anak seperti halnya narkoba, judi dll.

Beberapa dampak negatif seringnya  bermain game adalah berdampak pada postur tubuh anak yang membungkuk karna terlalu lama bermain gadget bahkan parahnya ini sangat bahaya untuk kesehatan mata anak apalagi saat anak memainkan gadget sambil membaringkan badan.

Disamping itu semua didalam video game banyak sekali hal hala yang mengacu pada tindakan kekerasan, anak dibawah umur selalu menirukan apa yang sering mereka lihat tanpa memikirkan hal itu baik atau buruk. Maka dari itu seringnya bermain game yang menyaksikan tindakan kekerasan membuat anak meniru tindakan tersebut dalam kesehariannya, ini menumbuhkan sifat berontak dan watak yang keras bagi pertumbuhan anak. 

Maka dari itu, sebagai orang tua boleh saja mengizinkan anaknya bermain game tetapi kita juga harus pintar mengolah game seperti apa yang pantas dimainkan oleh anak tentunya game yang bisa mendidik anak. Selain itu orang tua juga harus membatasi waktu anak untuk bermain gadget anak tidak boleh dimanja dengan difasilitasi gadget setiap saat karena mereka juga perlu bersosialisasi dengan orang lain dan tidak hanya terpaku bahkan  akan teknologi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline