Lihat ke Halaman Asli

Fatima Novia Azzahra

universitas muhammadiyah malang

Kecelakaan akibat Buruknya Infrastruktur, Bagai Peringatan yang Diabaikan

Diperbarui: 16 Desember 2022   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa minggu yang lalu warga Kota Malang dikejutkan dengan berita jatuhnya pengendara sepeda motor ke bawah jembatan Soekarno-Hatta Malang. Tak tanggung-tanggung, korban jatuh dari ketinggian 12 meter. Tak pelak peristiwa tersebut membuat arus lalu lintas di jembatan Soehat menjadi macet. Terlepas dari pengendara yang dinilai ugal-ugalan, sampai saat ini setelah beberapa hari berlalu, masih belum ada inisiatif dari pemerintah untuk memberikan antisipasi baik itu sekedar penutup atau pembatas agar kejadian serupa tidak terulang. Peristiwa tersebut hanya menjadi pengingat saja yang seolah-olah diabaikan.

Jika kita ingat-ingat kembali, kejadian serupa yang memakan korban jiwa pernah terjadi di Bogor dimana seorang mahasiswi hanyut terbawa air masuk kedalam gorong-gorong. Setelah melakukan pencarian selama beberapa hari, akhirnya jasad perempuan naas tersebut ditemukan di Jakarta dengan keadaan sudah membiru. Dengan adanya korban jiwa, tak lama gorong-gorong tersebut akhirnya ditutup dan menjadi peringatan bagi Pemerintah Kota Bogor. Namun, nyatanya, repon dari Pemerintah Kota Malang jauh lebih lambat.

Apakah dikemudian hari harus terjadi peristiwa serupa, atau bahkan harus menunggu jatuhnya korban jiwa? Semua kembali kepada rasa tanggungjawab dan juga perhatian kita sebagai sesama manusia. Dua peristiwa diatas sama-sama berakar dari masalah yang sama, namun memiliki penanganan yang berbeda. Secara garis besar, dua peristiwa ini menggambarkan bagaimana buruknya infrastruktur yang ada di Indonesia dan bagaimana pemerintah kita bersikap dalam menanggapi dua peristiwa tadi. Semoga tidak perlu jatuh korban jiwa dan tidak perlu mendapatkan "peringatan" yang keras agar mau berbenah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline