Lihat ke Halaman Asli

Novia Ayu

mahasiswa

Memahami Konsep-konsep Arthur Schopenhauer: Melalui Pandangan yang Profesional

Diperbarui: 8 Januari 2024   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Arthur Schopenhauer, seorang filsuf Jerman, dikenal karena pemikirannya yang mendalam tentang keberadaan, penderitaan, dan kehendak. Memahami konsep Schopenhauer memerlukan pendekatan yang profesional dan komprehensif.

Salah satu konsep kunci Schopenhauer adalah konsep Kehendak. Menurut Schopenhauer, Kehendak merupakan kekuatan fundamental di balik segala fenomena di dunia, baik dalam kehidupan manusia maupun di alam semesta secara keseluruhan. Kehendak dianggap sebagai penggerak utama di balik keinginan untuk hidup dan juga sumber penderitaan manusia. Schopenhauer berpendapat bahwa Kehendak tidak dapat dipenuhi sepenuhnya, dan penderitaan menjadi konsekuensi logis dari adanya kehendak tersebut.

Pemikiran Schopenhauer tentang penderitaan juga berkaitan dengan konsep "Roda Kehendak" atau siklus Kehendak. Ia menyatakan bahwa Kehendak mendorong manusia untuk mengejar keinginan dan kepuasan, namun begitu keinginan terpenuhi, Kehendak tidak pernah benar-benar terpuaskan dan akan mendorong manusia untuk memiliki keinginan baru. Dalam pandangan Schopenhauer, penderitaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan sulit untuk disangkal atau dihindari sepenuhnya.

Selain itu, Schopenhauer juga dikenal dengan konsep Nihilisme, atau kehidupan tanpa makna. Dia berpendapat bahwa hidup itu absurd dan tidak memiliki tujuan atau makna objektif. Menurut Schopenhauer, pencerahan atau pembebasan dari penderitaan hanya dapat dicapai dengan mengurangi keinginan yang tak terpuaskan dan menerima kehampaan, mengatasi keberadaan yang hampa makna.

Pemahaman konsep Schopenhauer juga berkaitan dengan pandangan filosofisnya mengenai estetika. Schopenhauer berpendapat bahwa seni memiliki kemampuan unik untuk memberikan pelarian sementara dari penderitaan. Ia memandang seni sebagai ekspresi pengetahuan mendalam tentang Kehendak dan sebagai sarana untuk mengalami peningkatan estetika yang meringankan penderitaan manusia untuk sementara waktu.

Untuk memahami konsep Arthur Schopenhauer, diperlukan kesabaran untuk membaca karya-karyanya seperti "Dunia sebagai Kehendak dan Representasi" dan membiasakan diri dengan konsep-konsep filosofis terkait seperti Kehendak, penderitaan, nihilisme, dan estetika. Dalam pendekatan profesional, penting untuk mendalami karya Schopenhauer dalam konteks historis dan filosofisnya serta mempertimbangkan kritik dan tanggapan lain terhadap pemikirannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline