Lihat ke Halaman Asli

Didiklah Anak Sesuai dengan Umurnya

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam Djamarah (2011), Prabu mengatakan dalam mottonya bahwa, “didiklah anak sesuai taraf umurnya. Pendidikan yang berhasil karena menyelami jiwa anak didiknya”. Yang menarik dari ungkapan ini adalah tentang umur dan menyelami jiwa anak didik. Tidak mungkin pertumbuhan umur seseorang dari usia muda hingga tua tidak diikuti oleh perkembangan jiwanya. Sedangkan para ahli telah sepakat bahwa semakin meningkat umur seseorang makin dewasa pula cara berpikirnya. Hal ini ada hubungannya dengan kecerdasan dan umur mempunyai hubungan yang sanagt erat. Perkembanagn berpikir seseorang dari konkret ke yang bersifat abstrak tidak bisa dipisahkan dari perkembangan intelegensinya. Semakin meningkat umur seseorang, semakin abstrak pula cara berpikirnya.

Karena intelegensi diakui ikut menentukan keberhasilan belajar seseorang, maka orang yang memiliki intelegensi baik (nilai IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung bail. Sebaliknya, orang yang intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesulita dalam belajar, lambat dalam berpikir, sehingga prestasi belajarnya cenderung rendah, Dalyono dalam Djamarah (2011). Oleh karena itu, kecerdasan mempunyai peranan yang besar dalam ikut menentukan berhasil atau tidaknya seseorang memepelajari sesuatu atau mengikuti program pendidikan dan pengajaran. Dan orang yang lebih cerdas pada umumnya akan lebih mampu belajar daripada orang yang cenderung kurang cerdas.

Berdasarkan informasi mengenai taraf kecerdasan dapat diperkirakan bahwa anak-anak yang mempunyai angka IQ 90-100 pada umumnya kan mampu menyelesaikan sekolah tanpa mengalami banyak kesulitan, sedangkan anak dengan angka IQ 70-89 pada umumnya akan membutuhkan bantuan-bantuan khusus untuk dapat menyelesaikan sekolahnya. Sedangkan anak dengan angka IQ diatas 120 pada umumnya akan mempunyai kemampuan belajar yang tinggi. anak yang angka IQ-nya dibawah rata-rata normal yaitu debil, embicil, dan ediot sukar untuk sukses dalam sekolah. Sedangkan anak yang angka IQ-nya normal, diatas rata-rata normal seperti superior, gifted, atau genius, jika saja lingkungan kelaurganya, masyarakat, dan lingkungan pendidikannya turut menunjang, maka mereka akan dapat mencapai prestasi dan keberhasilan dalam hidupnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline