Lihat ke Halaman Asli

Kilas Tuntas Novel Hujan Karya Tere Liye

Diperbarui: 24 Januari 2024   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Novel "Hujan" karya Tere Liye membawa pembaca masuk ke dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi canggih di masa depan, di antara tahun 2042 hingga 2050. Cerita ini tidak hanya mengeksplorasi kemajuan teknologi, tetapi juga menggali kisah cinta yang mengharukan antara dua tokoh utama, Lail dan Esok. Novel bergenre science fiction yang mengambil latar waktu di antara tahun 2042 sampai 2050. Cerita ini mengisahkan tentang kisah cinta antara Lail, seorang gadis yatim piatu, dan Esok, seorang pemuda yang menyelamatkannya dari bencana gunung meletus. Pada tahun 2042, dunia telah memasuki era di mana peran manusia telah digantikan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi canggih. Manusia telah menciptakan mesin-mesin yang mampu bekerja dengan sendirinya, mulai dari mesin pembuat makanan, mesin pembersih rumah, hingga mesin pengasuh anak.

Kisah dimulai pada tahun 2042, di mana manusia telah mencapai puncak perkembangan teknologi. Mesin-mesin canggih menggantikan banyak peran manusia, dari memasak, membersihkan rumah, hingga merawat anak. Namun, di tengah kemajuan ini, kehidupan Lail, seorang gadis yatim piatu berusia 13 tahun, terguncang oleh bencana alam yang menghantam kota tempat tinggalnya. Gunung meletus dan gempa bumi mengambil nyawa kedua orang tuanya, meninggalkannya tanpa keluarga.

Esok, seorang pemuda berusia 15 tahun, muncul sebagai penyelamat Lail dari kehancuran. Esok datang bersama ibunya dalam upaya mencari saudaranya yang hilang akibat bencana tersebut. Namun, mereka tidak menemukan saudara Esok, dan Lail yang sendirian pun dijemput oleh Esok. Mereka berdua kemudian tinggal bersama ibu Esok di sebuah rumah kecil di pinggir kota. Di sinilah dimulai kisah pertemuan dua jiwa yang tengah mencari keberartian dalam kehidupan yang penuh tantangan.

Esok dan Lail, yang awalnya saling asing, tumbuh menjadi saudara-saudara yang saling menyayangi. Mereka membentuk keluarga kecil yang hangat dan penuh kasih. Esok, yang tumbuh menjadi pemuda yang berbakat dan tampan, memiliki obsesi dan ambisi besar. Suatu hari, Esok memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di ibu kota, memisahkan diri dari Lail yang harus tetap tinggal di kota kecil.

Namun, walau jarak memisahkan mereka, Esok dan Lail tetap menjaga hubungan mereka. Esok tumbuh menjadi seorang insinyur sukses dan menciptakan salah satu penemuan terbesarnya, mobil terbang. Sementara itu, Lail tetap tinggal di kota kecil sebagai seorang guru dan menulis buku tentang kisah cintanya dengan Esok. Meskipun terpisah jarak dan waktu, mereka memelihara janji untuk selalu menjaga satu sama lain.

Pada tahun 2050, Esok kembali ke kota kecil. Kesuksesannya sebagai insinyur yang kaya raya tidak membuatnya lupa akan janji dan cintanya pada Lail. Esok sadar bahwa kebahagiaannya tidak lengkap tanpa Lail di sisi mereka. Beruntungnya, Lail berhasil ditolong oleh seorang pemuda berusia 15 tahun bernama Esok. Esok datang bersama ibunya untuk mencari saudaranya yang hilang. Namun, mereka tidak menemukan saudara Esok, dan akhirnya Esok memutuskan untuk membawa Lail bersamanya. Esok dan Lail pun tinggal bersama ibu Esok di sebuah rumah kecil di pinggir kota. Mereka saling merawat dan menyayangi satu sama lain, seperti saudara kandung. Lail tumbuh menjadi gadis yang cantik dan cerdas, sedangkan Esok tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan berbakat. Suatu hari, Esok memutuskan untuk pergi ke ibu kota untuk melanjutkan sekolahnya. Lail pun merasa sedih karena harus berpisah dengan Esok. Namun, mereka berjanji untuk selalu saling menjaga.

Esok pun pergi ke ibu kota dan berhasil menjadi seorang insinyur yang sukses. Ia menciptakan mobil terbang yang menjadi salah satu penemuannya yang paling terkenal. Sementara itu, Lail tetap tinggal di kota kecil bersama ibu Esok. Ia bekerja sebagai guru di sebuah sekolah dasar. Ia juga menulis buku tentang kisah cintanya dengan Esok. Pada tahun 2050, Esok kembali ke kota kecil untuk menemui Lail. Ia telah menjadi seorang pria yang sukses dan kaya raya. Namun, Esok merasa bahwa hidupnya tidak lengkap tanpa Lail. Esok pun melamar Lail, dan Lail menerima lamarannya. Mereka pun menikah dan hidup bahagia bersama.

Novel "Hujan" tidak hanya mengeksplorasi aspek canggih teknologi di masa depan, tetapi juga menggali ke dalam relasi antara manusia. Meskipun diwarnai oleh kehilangan, penderitaan, dan perpisahan, kisah Lail dan Esok mengajarkan tentang kekuatan cinta dan keberanian menghadapi berbagai ujian kehidupan.

Selain itu, novel ini memberikan pesan tentang arti sebenarnya dari kesuksesan dan kebahagiaan. Meskipun Esok menjadi seorang yang sukses dan kaya, kebahagiaannya tidak ditemukan sepenuhnya tanpa kehadiran Lail dalam hidupnya. Ini adalah cerminan tentang pentingnya hubungan manusiawi dan keberadaan cinta dalam hidup yang teknologis dan serba otomatis.

"Hujan" bukan hanya sebuah kisah romansa futuristik, tetapi juga sebuah refleksi tentang makna hidup, keberanian untuk melangkah maju, dan kekuatan cinta yang mengatasi segala rintangan. Dengan bahasa yang mengalir dan imajinasi yang kaya, Tere Liye berhasil menciptakan novel yang menyentuh hati pembacanya, menjadikannya perjalanan membaca yang tak terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline