Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita memerlukan yang namanya bersosialisasi yang mana kodratnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan pasti membutuhkan bantuan orang lain. Komunikasi adalah salah satu hal yang terpenting dalam mewujudkan masyarakat madani karena cara berkomunikasi adalah hal yang paling sensitif dikalangan masyarakat. Oleh karena itu, kita harus mengerti bagaimana caranya membentuk hubungan sosial baik dalam lingkungan keluarga yang ada di rumah maupun lingkungan pendidikan seperti sekolah maupun kampus sehingga dapat menciptakan masyarakat yang madani.
Masyarakat madani adalah suatu masyarakat yang berperadaban dalam membangun, menjalankan, dan memberikan makna pada pola kehidupan mereka. Masyarakat madani sebenarnya bukanlah ide yang terbatas dan dianggap sebagai teori usang, tetapi konsep yang selalu hidup dan bisa berkembang di setiap tempat dan waktu.
Beberapa kasus yang terjadi dalam masyarakat madani yaitu adanya aksi demo, perdebatan yang mengandung unsur sara karena minimnya toleransi antar sesama, dan merasa bahwa kelompoknya lebih unggul dibanding yang lainnya, serta banyaknya hoax yang dapat mempengaruhi pikiran masyarakat sehingga mengakibatkan perselisihan dan kesalahpahaman.
Untuk mewujudkan struktur sosial masyarakat madani, tentunya harus diprakarsai dengan menumbuhkan mutu personal, terutama dalam lingkungan secara umum. Salah satu cara yang bisa dipakai adalah melalui dunia pendidikan. Pendidikan menjadi sangat penting dalam rangka untuk menganalisis dan membentuk manusia sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Pendidikan merupakan rancangan kegiatan yang paling berpengaruh dalam mengubah perilaku seseorang dan masyarakat. Pendidikan telah menjadi contoh utama dalam menciptakan perubahan sosial yang paling berhasil dalam mempersiapkan bentuk masyarakat yang akan datang.
Masyarakat yang diidamkan tentunya masyarakat yang damai, sejahtera, inklusif, progresif, dan modern atau yang lebih sering disebut sebagai 'Civil Society' atau 'Masyarakat Madani', bukan sebagai masyarakat yang otoriter, yakni masyarakat yang mengabaikan hak asasi manusia mereka sendiri. Masyarakat Madani terdiri dari masyarakat lokal yang didasarkan pada kebudayaannya masing-masing. Oleh karena itu, dunia pendidikan sebagai bagian dari pendidikan umat manusia harus selalu berperan dalam membangun masyarakat Madani. Saat ini, hampir semua masyarakat di seluruh dunia menginginkan kehidupan demokratis partisipatif, yaitu kehidupan masyarakat yang mendorong rakyatnya untuk berpartisipasi dalam membangun masyarakat mereka sendiri. Majunya proses demokratisasi dalam masyarakat saat ini menuntut adanya pendidikan yang sesuai. Sebab, pendidikan merupakan bagian integral dari proses sosialisasi masyarakat dengan budaya yang nyata. Oleh karena itu, terbentuknya masyarakat madani dengan sistem nilai yang diharapkan selalu berkaitan dengan nilai-nilai yang ada dalam budaya lokal.
Membahas mengenai masyarakat madani di zaman modern seperti sekarang ini, menjadi suatu keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda untuk segera diwujudkan. Hal ini disebabkan oleh masyarakat modern yang sangat beragam dan sarat dengan kepentingan pribadi dan golongan. Masyarakat madani bisa menjadi solusi damai dalam menghadapi perbedaan. Ini berarti nilai-nilai penting seperti toleransi dan pluralisme harus ditegakkan untuk mempromosikan hubungan sosial yang baik. Ini adalah kelanjutan dari nilai-nilai keadaban. Dengan menghargai dan memandang orang lain dengan penghargaan, tanpa memaksakan kehendak, pendapat, atau pandangan sendiri, maka perbedaan yang ada dapat dihargai.
Dalam substansinya, masyarakat madani mempromosikan terciptanya kehidupan yang cerdas, inovatif (life skill), beradab, jujur, adil, terbuka, dan bernilai religius. Masyarakat madani adalah masyarakat yang canggih, mantap, mandiri, demokratis, merata, dan bersaing, juga menekankan mutu pendidikan yang berkualitas pada beraneka ragam disiplin ilmu dan keahlian. Oleh karena itu, untuk membangun masyarakat madani, pendidikan yang berkelanjutan dan terus-menerus sangatlah penting.
Upaya yang dilaksanakan mahasiswa untuk berperan dalam masyarakat demi mewujudkan masyarakat madani adalah dengan mengadakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) atau PPL (Praktek Pengayaan Lapangan) yang diselenggarakan oleh universitas-universitas di Indonesia pada umumnya, Ini merupakan peluang berharga bagi para mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan masyarakat madani di wilayah-wilayah yang telah ditetapkan sebagai target pembentukan masyarakat madani. Ini memiliki dampak yang sangat besar di tengah-tengah masyarakat yang terlibat dan menjadi target mahasiswa. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga sering membantu dalam proses pembangunan desa yang terpencil, serta membantu warga desa yang masih kurang berpengetahuan atau bahkan buta huruf.
Ini juga berfungsi sebagai tempat pembelajaran bagi mahasiswa di universitas, karena melalui KKN ini, mereka dapat belajar langsung di lapangan dengan menerapkan ilmu yang diperoleh di kelas dan diharapkan dapat mengaplikasikan konsep belajar sambil bekerja. Dengan KKN atau PPL, mahasiswa menjadi pelopor pembaharuan dan pembangunan di daerah terpencil dan pedesaan, pengetahuan mahasiswa baik secara umum maupun khusus dapat dimanfaatkan untuk kepentingan setempat. Selain itu mahasiswa dapat menyediakan wadah untuk menampung aspirasi masyarakat, serta mampu memberikan penyuluhan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya mewujudkan masyarakat madani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H