Lihat ke Halaman Asli

Inem Ga Seksi

TERVERIFIKASI

Untuk Sebuah Mimpi Kita Harus Sepakat

Diperbarui: 22 September 2018   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai minggu terahkir september, apa kabarmu ? apakah kamu baik baik saja. Di tengah usahamu mengenyahkan aku. Atau lebih tepatnya melupakanku.

Dan apakah semua berjalan sesuai rencanamu dulu ?

Apakah kau sudah terbiasa tak memikirkanku ? aku belum. Aku belum terbiasa.  Pikiranku yang terlalu padamu, sangat liar. Sulit dikendalikan.

Hingga pada satu hari. Ketika kutemukan putik melatiku berguguran, di pagi yang masih sangat lembab. Padahal semalam sang bayu begitu santun menyapa semesta.

Tiba-tiba suasana hatiku menjadi resah. Resah yang sungguh tak bisa ku maknai.

Mungkinkah ini pertanda bahwa kita akan melewati musim demi musim sendirian ? Mungkinkah sekarang kita akan saling membelakangi senja. Padahal senja adalah yang paling setia menjaga petang.

Kalimat 'entahlah' menyeruak diantara ruar aroma melati yang kini kuanggap angkuh.

Aku rasa mungkin seperti itu. Bisa jadi sekarang kamu sudah melupakan hari-hari penting tentang kita dulu. Melupakan semua hal yang dahulu membuat kita merasa utuh. Tentang kita yang memendam rencana bersama tanpa padam.

Tapi  pada akhirnya aku harus benar-benar-sungguh-sungguh menyadari. Bahwa kamu bukan lagi  seseorang yang selalu ingin mensejajarkan langkah kakimu dengan langkah kakiku.

Kusadari setelah kamu menjelma bak ruh yang meninggalkan jasad. Menjadi sesuatu yang tak mungkin ku genggam lagi.

Kamu yang sekarang adalah dzat yang tak tersentuh, tak terlihat. Dan tak terbaca. Kamu telah menjadi sesuatu yang tanggal, setelah  aku tunggalkan. Kamu pun kini menjelma angin. Yang membawa apa apa dari diriku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline