Lihat ke Halaman Asli

Inem Ga Seksi

TERVERIFIKASI

(HUTRTC) Ibadah Kesedihan

Diperbarui: 14 Maret 2016   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Laila Majnun, Dok Pri Inem"][/caption]Kutawarkan diriku, pada kehidupan bernama kesedihan
Ketika aku tak mampu menjadi seorang martir
Yang mengemban tugasnya
Menjaga kehidupan sebuah hati berwarna merah muda

Betapa sudah kurangkai ribuan syair
Sebagai ibadahku setiap hari
Yang hanya mengumam-gumam kacau
Menyebut namamu menggunakan lidahku yang majal

Namun semua ibadah sedihku
Belumlah cukup
Untuk menanggung beban, betapa merindukanmu
Adalah siksa kerontang di musim semi

Dalam pusaran waktu yang absurb
Tak henti terus kukejar
Bayangmu yang makin meninggi
Menyatu bersama bumbungan awan

Terlalu ingin kumenemuimu,
tanpa isyarat perpisahan atau perjumpaan kembali

Apakah harus kuceritakan kembali
Tentang bagaimana aku mulai mencandu hatimu
Tidak perlu, bukan ?
Bukankah celoteh burung sriti di bumbungan rumahmu
Selalu membawa kabar berita tentang aku yang khusyuk
Membaca ayat-ayat rindu untukmu

Namun kini, aku rapuh
Tiadamu, melemaskan seluruh tulang dan sendiku
Tiadamu, mengeringkan danau ceriaku
Tiadamu, membuatku seolah berada di ruang hampa udara
Tiadamu, membuatku Majnun

 

Oilcity 14-03-16

Puisi ini terinspirasi dari novel berjudul “Laila Majnun” karya Nizami.
Sinopsis :

Keindahan cinta akan nampak menjadi keindahan yang sesungguhnya ketika dua orang, berhasil menyatukan rasa keduanya. Namun bagaimana jika ada sebagaian orang yang menggangap bahwa mabuk cinta adalah sesuatu yang dianggap sebuah kegilaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline