Lihat ke Halaman Asli

Inem Ga Seksi

TERVERIFIKASI

Tuhan, Aku Sakit, Perih, Penat, Menangis dan Linglung

Diperbarui: 31 Desember 2015   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sakit, Tuhan
Hatiku nyeri
Betapa kini negeriku begitu carut marut
Jilat menjilat, catut mencatut, ada di mana-mana
Semua orang berlomba menjadi yang paling benar
*
Aku perih, Tuhan
Sumsumku linu
Melihat makin banyaknya puting para ibu kisut
Tak ada lagi asi melimpah ruah terperas
Akar dan rotan tak lagi mencukupi asupan raga
*
Aku penat, Tuhan
Tulang belulangku rematik
Menemukan terlalu banyak darah mengenang
Tersungkur karena membela kepentingan yang absurb
Siapa membela siapa, membela siapa benar, siapa salah
*
Aku menangis, Tuhan
Terluka sendirian, kebingungan
Memikirkan, kelak...pada masa yang entah dan kapan
Dongeng apa hendak kuceritakan pada anak cucu
Maling kundang, kah
Kancil nyolong timun, kah
Sangkuriang, kah
Atau dongeng, tentang proyek dongeng para pemimpin negeri ini
*
Oh,
Aku linglung, Tuhan
Meraba-raba masa depan anak cucuku
Kelakkah mereka mampu jatuh cinta
Pada negeri yang makin abu-abu ini

***
Oil City, 31-12-15
Aku Cinta Indonesia
Selamat Tahun Baru 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline