Aku merindukanmu
Tanpa ungkapan sebab akibat
Seperti pahitnya kopi yang tak tergugat manis gula
Hitamnya pekat lekat meski berbaur dengan warna gula
*
Rinduku padamu
Laksana anak-anak pantai yang berkulit tembaga
Selalu menikmati cumbuan-cumbuan basah bibir pantai
Walau terkadang gerusan pasir mengupas kulit ari
*
Ingatanku padaku
Layaknya gula pada rasa manisnya
Layaknya warna hijau
Pada teh yang di panggil green tea
*
Apaapa tentangmu
Terpahat kuat di ingatan
Bahkan pahitnya ampas kopi
Adalah sinonim jika kelak kehilanganmu
Remang-remang, Oil City 08-09-15
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H