Akhirnya Siana tampil dengan kemasan baru. Dan seperti kebanyakan orang pada umumnya beradaptasi dengan sesuatu yang baru tentunya membutuhkan kesabaran.
Banyak kejutan-kejutan yang saya temukan dengan tampilan siana yang baru ini, diantaranya adalah istilah Following dan Follower. Melihat dua istilah tersebut tentu saja otak saya reflek menyebut Twiter. Namun janggalnya adalah, jika di kemasan Siana yang sebelumnya saya mempunyai jumlah sahabat mencapai 1.200an orang namun dengan kemasan yang baru teman saya mengalami penyusutan hingga 50 persen a.k.a kini sahabat di Siana saya menjadi 600ratus orang saja. Memang sich dari jumlah sahabat yang sejuta-an itu tidak semuanya aktif dalam hal mengunjungi lapak namun saya yakin rata-rata para sahabat tersebut pernah membaca postingan saya walau hanya satu kali.
Kejutan lainnya adalah artikel-artikel yang saya save di draft kini bermunculan, sehingga beberapa postingan dengan materi yang sama muncul di “permukaan” kesannya seolah-olah double posting.
Selain tampilan yang mirip dengan twiter, artikel yang menjadi sedikit berantakan, beberapa komentar di lapak yang tiba-tiba menghilang serta sulitnya untuk sign in. Saya juga mengalami kesulitan untuk posting.
Sebuah perubahan tentunya akan menimbulkan pro dan kontra, termasuk perubahan Siana sekarang ini.
Saya yakin pihak admin tengah mengupayakan sesuatu yang lebih baik dan lebih “bertenaga” namun saya berharap, kiranya perubahan yang tengah diupayakan admin, tidak akan menjadi bola panas bagi Siana.
Balikpapan, 3 Jun 15
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H