Lihat ke Halaman Asli

Inem Ga Seksi

TERVERIFIKASI

Waktu yang Tenggelam

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ini terlalu murung bagiku

Bahkan matahari nampak angkuh bersinggungan dengan embun

Sama halnya sikapmu

Yang pagi ini begitu absurb

Ah, semiotika apa hendak kau sampaikan

Di satu waktu yang kusebut merindu

Belum cukupkah waktu yang berjalan

Dijadikan sebuah pembuktian

Bahwa sebuah rasa akan menunjukan jati dirinya

Yang aku ingat, saat itu kita tertawa dan bahagia.

Layaknya bumi yang bahagia menemukan titik orbitnya.

Tapi sekarang, yang aku ingat

kau dan aku hanya diam

aku memikirkanmu, kau memikirkannya.

Langit mendadak kelabu, karena ada yang patah hatinya,

Tapi, aku tahu, hidup tidak hanya sekedar berurusan dengan patah hati

jadi aku akan tetap tertawa dan bahagia, dengan atau tanpamu.

*********************************

*Kota minyak, 22 February 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline