[HUMOR] Gaya Opa Hefner Setelah Menikah

Syndrome tahun baru yang selalu di identikan dengan hal yang baru, juga menimpa Opa saya, yaitu Hugh Hefner, tanpa saya jelaskan pun tentunya para pembaca sudah mengenal sosoknya.

Setelah beberapa waktu merencanakan pernikahan mewah dengan Tante Cyristal Harris, akhirnya tepat pada perayaan puncak pergantian tahun 2013. Opa dan tante, resmi menjadi pasangan suami istri.

Sebenarnya rencana ini sudah lama saya dengar, bahkan Opa Hefner sudah menyewakan jet pribadinya untuk menjemput saya di Indonesia. Tetapi karena saya harus mengawasi para penjaga pantai yang meminjam koleksi bikini Tante Cyristal. Akhirnya, saya lebih memilih untuk tidak hadirpada pernikahan mereka.

Nah, tadi siang, setelah 2 hari hengpon Opa Hefner di luar servis area, alias matek. Secara mengejutkan, siang ini Opa Hefner mengubungi saya.

Dan berikut percakapan saya dengan Opa Hefner

Opa ; “ Halooo…-batuk-batuk-, Novie, ini Opa. Sungguh menyesal kamu tolak tawaran Opa, untuk datang ke Pernikahan Opa. You Know what, di mansion milik Opa, banyak berkeliaran, bokong-bokong padat montok idamanmu…hehehehee” lalu terdengar dari seberangtelpon sebuah bunyi kecupan. “Cup”

-mata saya langsung kedip-kedip mendengar gambaran bokong padat montok-

Saya ; “ Ciehhh..yang pengaten baru..ciehhh yang dapat daun muda..ciehh” Ah Opa, di telpon juga hengponnya mati. Saya telp bunyinya gini –pemilik nomer sedang berada di atas perut, silahkan tinggalkan pesan setelah nada berikut-“

Opa ; “Pasti, kamu, telponnya pas tanggal 1 ampe tanggal 3 ? Iya kan ? “ Tanya Opa dengan serius.

Saya ; “Iya Opa, kan saya mau mengucapkan selamat untuk pernikahannya.”

Saya ; “Btw, Opa..opa..saya ini penasaran loch. Dengan usia Opa yang sudah hampir mirip sekali baunya dengan tanah. Kok bisa sich menikah dengan Tante Crystal ? Kan dia playmate, pasti lincah banget.”

Saya ; “Kalau boleh tau, Opa pake obat apa ? Dan, dengan kondisi fisik yang tua renta, gaya yang di pakai, gaya apaan ?” Saya bertanya tanpa henti dan tanpa titik, apalagi koma.

Opa ; dengan suara cuek dan serius “ Kalau obat, Opa tidak pakai obat apapun, takut kebablasan –read : mati-. “

Saya ;”O..o..o..o..ga pake obat ya?” –rada ga percaya banget-

Saya ; “ Terus, gaya yang di pakai ?” –penasaran tingkat playboy-

Opa ; “Berhubung, badan Opa sudah renta dan juga rapuh, dokter berpesan agar Opa tidak boleh terlalu agresif. Jadi gaya yang Opa pakai adalah gaya bayi dan kucing”

Saya ;” Maksudnya, Opa ?” –otaknya masih belum ngerti-

Opa ; “ Begini, loch. Kalau gaya bayi itu, tinggal terima jadi, nah kalau gaya kucing, ya ngendus-ngendus aja. Ga lebih”

Saya ; mlonggo sambil ngupil

Opa ; “Udah ah. Tantemu udah nungguin Opa, di kamar mandi. Kalau mau ke rumah, telpon aja ya. Nanti Opa kirimkan jet pribadi untuk menjemputmu “

Saya ; “ Opa, ke kamar mandi mau titik-titik ya ?” Dengan suara usil

Opa ; “Enggak ! Opa mau ganti pampers” –suara polos-

Saya ; mlonggo. “Astagfirullah”