Lihat ke Halaman Asli

Inem Ga Seksi

TERVERIFIKASI

Proyeksi Wajah dalam Hujan

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Sayang,”

Serangkaian kata yang hanya mampu ku ucapkan dalam hati.

Ketika kaki jenjangmu melangkah teratur di depanku.

Kenapa, hanya dalam hati kuucapkan hal itu ?

Karena aku sayang kamu, namun aku tak ingin mengakuinya.

****

Mataku rabun, karena sudah tak bisa lagi membedakan hujan deras dan hanya sekedar rintik

Permintaan yang ku kira sederhana ternyata terlihat luar biasa bagimu

Lantang mengelegar bercampur amarah, kau hempas ucap pintaku tanpa ampun

Padahal, sebegitu rendah dan datar aku memohon

-

Pintaku, jadilah aku seperti aku menjadi kamu

Titik

-

Saat ini ,harusnya bukan terik ini yang muncul, namun sebuah bulir-bulir air berbentuk hujan

Di mana aku bisa melamun dan merupakan sosokmu sesuai mauku

Menjamu kisah kenangan beralaskan talam kerinduaan

-

Apa mau di kata, ketika hasrat berkalang legamnya ego

Semua nampak aku dan aku, tak ada kamu

Akhirnya sungai cerita kita, bermuara pada cabang kanan kiri

Kau memilih bagian sebelah kiri

Dan aku bagian sebelah kanan

-

Aku menyesali berada dikondisi yang disebut saat ini

Situasi yang menjejali otakku secara paksa, mengingat sungai cerita yang usai

Yang tak sengaja menemukannya dalam bentuk tetesan air

Mengumam sendiri, memanggilmu  “Sayang”

Padahal kata ini adalah bincang yang kuhindari

-

Aku inginkanmu, tapi tak inginkan disisimu

Tak mungkin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline