“Huuhhh…dasar..tiwas Aya merasa menyesal sudah membuat rambut kang Inin makin jabrik..kirain patah hatinya beneran..ternyata palsu..kayak gigi palsunya Bocing.”
“Ga asik ah endingnya..”
Aya ngomel-ngomel sendirian sambil menyapu halaman rumahnya. Setelah beberapa waktu sebelumnya kang Inin membonceng kang El menuju rumah mbak Kembang.
Tengah asik menyapu sambil mengomel. Tiba-tiba Aya dikejutkan oleh suara Cupi yang berisik. Nangis meraung-raung.
“ Huahahaaaa..hwaaaa..hwaaaa..” menangis dengan mulut lebar mengangga, seperti kuda Nil siap nelen onta.
“Siapa yang tega pake pulsa terahkir Cupi..siapaaa..siapaaa” biar kata sedang mewek, cengok dangdutnya masih aja nempel.
Tiba-tiba wajah Aya berubah “manis sekali.”
“Wuaduuhh…si Cupi nyariin pulsanya..”
-Ternyata Aya sms kang Inin, pake pulsanya Cupi-Hehe
=========================================================================
Fiksi bertema cinta dalam rangka jelang perayaan dua tahun berdirinya Komunitas Desa Rangkat. #RangkatCintaSederhana# adalah tema yang diusung dalam perayaan HUT ke-2 Komunitas Desa Rangkat pada 19~21 Oktober nanti yang akan dirayakan di kota Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H