Lihat ke Halaman Asli

Inem Ga Seksi

TERVERIFIKASI

Alice Paul Tokoh Pergerakan Wanita Amerika.

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.lkwdpl.org/wihohio/paul-ali.jpg

[caption id="" align="aligncenter" width="204" caption="http://www.lkwdpl.org/wihohio/paul-ali.jpg"][/caption]

Sambil menunggu team kesayangan saya adu laga dalam piala Eropa, saya menonton beberapa film di salah satu saluran televise swasta. Dan malam ini saya merasa beruntung, karena beberapa film tersebut sangat inspiratif sekali. Namun yang sangat menggugah adalah film berjudul Iron Jawed Angels. Sebuah  kisah perjuangan persamaan hak wanita yang di lakukan oleh seorang aktivitis wanita bernama Alice Paul.

Jika di Indonesia , kita mempunyai RA.Kartini, maka di negeri Paman Sam, mereka mempunyai seorang Alice Paul.

Sosok Alice Paul sendiri merupakan putri dari pasangan William dan Tacie yang menikah pada tahun 1881. Ayah Alice adalah seorang pengusaha sukses dan, menjabat sebagai  presiden Perusahaan di Burlington Trust di Moorestown, NJ.

Lahir di New Jersey pada 11 Januari 1885 Alice memiliki dua saudara, William Jr dan Parry, dan saudara perempuan, Helen. Sebagai Quaker Hixsite, keluarganya sangat  percaya pada kesetaraan gender, pendidikan untuk wanita, dan bekerja untuk kemajuan masyarakat. Tacie sang ibunda sering membawa Alice ke pertemuan hak pilih perempuan.

Awal mula ketertarikan Alice memperjuangan persamaan hak, ketika dirinya mendapat beasiswa ke Inggris, dan di sana dia mendengar pidato yang di sampaikan oleh Christabel Pankhurst di Universitas Birmingham.

Di film tersebut, saya bisa melihat, betapa perjuangannya luar biasa berat, karena kondisinya saat itu, Amerika sedang terlibat konflik  perang dunia.

Suatu ketika, saat rekan-rekannya berorasi dan berkampanye, banyak warga yang mencemooh aksi mereka, sebagai sikap tidak mendukung pemerintahan, bahkan beberapa dari mereka mengatakan, bahwa aksi tersebut merupakan upaya meloloskan diri dari wamil.

Pada tahun 1913 Alice bergabung dengan Lucy Burns dalam  membentuk Uni Kongres untuk Hak Pilih Wanita (CUWS) dan mulai memperkenalkan metode militan yang digunakan oleh Uni Perempuan Sosial dan Politik di Inggris.

Sikap berani tersebut, mendapat respon keras dari partai politik yang kala itu mayoritas kaum pria. Ahkirnya pada tahun 1917, tepatnya bulan oktober, Alice di tangkap, dan di jatuhi hukuman selama 7 bulan.

Selama di penjara, Alice mendapat perlakuan yang tidak berperikemanusiaan. Tidak hanya Alice, para rekan seperjuangannya pun mendapat perlakuan yang sama kejinya. Salah satunya adalah pemberian makanan. Membayangkan dalam makanan yang di sajikan, tiba-tiba muncul ulat-ulat. Sungguh tidak manusiawi. Namun ada satu hal yang membuat rasa kagum saya makin tinggi, adalah ketika, saat Alice melihat, seorang napi yang terlihat sesak nafas karena berada diruangan yang cukup panas, tanpa adanya ventilasi udara. Alice meminta ijin untuk membuka jendela, namun oleh penjaga (yang berkelamin perempuan) tidak di perkenankan. Maka dengan sikap berani, dia nekat memecahkan salah satu jendela diruangan tersebut,dengan melemparkan salah satu sepatunya. Karena kejadian tersebut, maka Alice di bawa pada suatu ruangan yang di beri nama ruang isolasi. Selama dalam penjara Alice melakukan aksi mogok makan, karena dia merasa, haknya telah di rampas. Dia di pisahkan dari narapidana lainnya. Kemudian tidak boleh di damping oleh pengacaranya. Aksi mogok makan tersebut mendapat dukungan dari rekan-rekan sesama penghuni penjara. Hal itu semakin membuat risau Penjaga Penjara Distrik Washington. Karena hal itu bisa berpengaruh pada resolusinya. Karena aksinya Alice kemudian di tempatkan di bangsal psikopat, yaitu bangsal bagi pidana orang gila, yang tentunya akan di rujuk pada perawatan di rumah sakit jiwa. Di sini, Alice sungguh mendapat siksaan mental yang luar biasa.

Salah satu siksaan mental adalah ketika dirinya mendapat paksaan untuk makan. Di film tersebut di gambarkan, bahwa mulutnya terpaksa di buka dengan sebuah alat yang mirip leher bebek, kemudian sebuah selang di masukan dengan paksa menuju lambungnya, dan kemudian dengan kasar, perawat memasukan makanan yang berupa susu dan telur mentah. Namun Alice tetap menolak makan, hingga ketika selang tersebut di cabut, Alice memuntahkan kembali makanan tersebut.

Ternyata, apa yang sudah Alice alami, membuat salah satu sipir penjara yang notabene juga seorang wanita merasa iba, dan ahkirnya dengan diam-diam, dia membantu Alice agar bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Bentuk bantuan yang di berikan adalah selalu menyelipkan secarik kertas dan sebuah pena di tampan makannya. Dengan kedua alat tersebut, Alice menceritakan apa yang sudah terjadi selama di penjara.

Kekejian yang sudah di lakukan, tersebar di khalayak umum, dan menimbulkan protes serta amarah. Merebaknya berita itu karena, salah satu rekan perjuangan Alice di penjara merupakan istri dari salah satu senator.

Berita ini membuat bayak orang berbalik mendukung gerakan Alice. Carrie Cat yang mulanya memusuhi Alice dan NWP, berbalik mendesak Presiden untuk mengesahkan UU mengenai hak pilih wanita. Presiden “terpaksa” menyetujui dengan syarat disukung 36 suara dari seluruh negara-negara bagian.

Dan  pada bulan Januari, 1918, Alice di bebaskan dengan di dukung pernyataan Presiden Woodrow Wilson yang mengatakan bahwa hak pilih perempuan itu sangat dibutuhkan sebagai   “ Ukuran perang. “

Pada tanggal 18 Agustus 1920, Negara bagian Tennessee meratifikasi Amandemen ke-19.  Enam hari kemudian, Sekretaris Negara Colby mensyah-kannya. Dan  perempuan Amerika mendapatkan hak pilih setelah pertempuran tujuh puluh dua tahun. Dan 26 Agustus di tetapkan sebagai Hari Kesetaraan Perempuan di Amerika Serikat.

Hingga ahkir hayatnya Alice tidak menikah. Alice Paul meninggal pada tanggal 9 Juli, 1977 di Moorestown, New Jersey, hanya beberapa mil dari tempat kelahiran dan rumah keluarga Paulsdale. Hidupnya menunjukkan bahwa perjuangan satu orang dapat membuat perbedaan. Warisannya terus hidup, menjadi saksi untuk pentingnya hidup dan menginspirasi orang lain yang berjuang untuk keadilan sosial. Untuk menghargai perjuangannya pada tahun 1985 di dirikan Alice Paulus Institut yang  didedikasikan untuk menciptakan warisan dan pusat pengembangan kepemimpinan di Paulsdale. Lembaga ini khusus bekerja untuk mendidik dan mendorong perempuan dan anak perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan dalam komunitas mereka dan untuk melanjutkan perjuangan panjang untuk kesetaraan perempuan.

Dari film tersebut, saya berfikir, di negara kita sepertinya jarang sekali membuat film yang menampilkan tokoh-tokoh perjuangan pergerakan wanita. Yang saya ingat, sewaktu SD saya pernah menonton sebuah film perjuangan dari seorang tokoh wanita asal Aceh, yang bernama Tjut Nyak Dien. Sebuah peran yang dimainkan sangat luar biasa oleh Christine Hakim.

Sumber data http://www.alicepaul.org/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline