Pengkhianatku, kemarilah
Mari duduk bersisian dengan hatiku yang pilu
Sebelum kau lanjutkan lagi rencana khianatmu
Setidaknya sadarilah dulu hal-hal berikut
Ketika kau menjadi sebuah kesedihan
maka kebahagiaan ku upayakan untukmu
Ketika kau menjadi sebuah ketidakmungkinan
maka sebuah upaya ku usahakan untuk menjadikanmu mungkin
Ketika kau menjadi sebuah amarah
maka, ku tundukan egoku merupa kesabaran
Ketika aku, kau tiada-kan
dengan gigih ku hadirkan rupaku, walau kau hardik
Ketika aku, kau curangi
dengan polos tetap kurajut percaya padamu
Ketika berulang kali rinduku, kau hempas
dengan seribu cara aku memunggutinya, dan mengembalikannya padamu
Ketika ku butuh sedikit dari sehatmu
dengan seribu pengertian, aku menelan bulat pahitnya pil rasa terabaikan
O, pengkhianatku
Dengan segala ada dan tiada ini
Masihkah akan kau lanjutkan dramamu ?
Lakon tanpa akhir kisah
peran tanpa rasa bersalahmu
Sementara kebenaran sudah menyeruak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H