Lihat ke Halaman Asli

Novianty Elizabeth

Pemerhati Pendidikan

Terima Kasih Pak Anies Baswedan dan Selamat Bertugas Pak Muhadjir Effendi

Diperbarui: 28 Juli 2016   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Reshuffle kabinet menimbulkan tanda tanya besar bagi saya mungkin juga bagi banyak praktisi pendidikan terkait Mendikbud Anies Baswedan yang ikut diganti dari posisinya sebagai Menteri pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut saya berbagai program dan terobosan yang telah dilakukan oleh Anies Baswedan selaku Mendikbud selama kurun waktu 2 tahun yang telah dapat langsung dirasakan pada level paling dasar yakni seluruh  pemangku kepentingan pendidikan di sekolah,  dari mulai tenaga pendidik , siswa dan guru serta orang tua siswa.

Penerapan revolusi mentalnya yang tercermin dalam programnya seperti menghentikan seluruh bentuk perpeloncoan yang sudah mengakar dan membudaya di negeri tercinta ini (yang merupakan keprihatin saya sejak dulu). Masih segar dalam ingatan saya beliau berkeliling sekolah untuk turut memantau masa orientasi siswa.  Sekolah adalah persemaian karakter anak karena itu  sekolah haruslah menjadi   taman yang menyenangkan bagi seluruh anak  Indonesia. Salah satunya dengan menghentikan segala bentuk perpeloncoan yang bermuatan kekerasan, pemaksaan  dan kegiatan yang mempermalukan para siswa.

Programnya  lainnya pada saat memasuki tahun ajaran baru dengan mengajak seluruh orang tua siswa untuk mengantar putra putrinya pada hari-hari pertama masuk sekolah adalah bentuk penguatan kemitraan antara orang tua dan guru agar tak lagi hanya menonton di luar pagar sekolah tapi lebih aktif bermitra dalam proses pendidikan anaknya dan memperhatikan hak anak  untuk mendapatkan pendampingan dalam proses pendidikannya. Program ini menjadi gerakan nasional “Hari Pertama Masuk Sekolah”. Dengan memberi himbauan dan kelonggaran bagi pegawai negeri untuk mengantar anaknya masuk sekolah

Reformasi  Ujian Nasional yang tidak lagi menjadi penentu kelulusan merupakan langkah yang bagus dan saya impikan sejak lama sebagai praktisi, artinya negara menghargai keragaman sekolah dan memberi kepercayaan dan tanggung jawab luas pada guru dan sekolah  dalam meluluskan siswa selain itu penghargaan terhadap proses pendidikan yang telah dijalani siswa disekolah. Melahirkan generasi yang berintegritas dengan mengeluarkan indeks integritas dalam UN .

Evaluasi kurikulum 2013 yang membuka ruang potensi lokal dalam kurikulum dan mempersiapkan tenaga pendidik lebih siap untuk menerapkan kurikulum baru. Dan banyak lagi program lainnya seperti Guru garis depan, regestrasi warisan dan cagar budaya.

Saya bukan mempromosikan pencapaian yang beliau telah lakukan namun ruh perubahan telah sampai pada tingkat para pelaksana pendidikan di lapangan. Politik memang sulit diprediksi keputusan  yang di ambil Presiden  mudah-mudahan berlandaskan pertimbangan demi dunia pendidikan di Indonesia bukan demi segelintir para politisi.  Saya juga tidak mengerti mungkin saja ada tugas lain yang akan di emban oleh pak Anies. 

Namun harapan besar  pada Menteri Pendidikan dan Kebudayan yang baru agar meneruskan program-program  yang telah dirasakan manfaatnya bagi dunia pendidikan bahkan juga berharap  lebih baik dari sebelumnya. Karena aset terbesar suatu bangsa bukan terletak pada sumber daya alam melainkan manusianya. Karena itu pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan tugas besar negara,  yang harus selalui hadir secara permanen dalam setiap permasalah pendidikan di negeri tercinta. Terimakasih pak Anies dan selamat bertugas pak Muhadjir Effendi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline