Kematian Demi kematihan Di depan jiwa, mata dan raga Berjatuhan, Keadilan dan Kebenaran hanya menjadi slogan bagi bangsa Ini Tuhan Pisahkan kami dua, Aku ingin bebas Bebas bersama manusia dan alam Yang tersisah.
Suara demi Suara, Bahasa demi Bahasa, Demontrasi Bukan nya tak kami lakukan, Bahkan setiap Malam kami naikan spontan doa pada mu Tuhan. Tuhan Apakah Eangka mencintai kami, kami papua, Jika engkau mencintai kami Kami harus Tahu.Tuhan Pisahkan kami dua.
Di dalam seliput Palsu, Nyamuk Terlatih Berbisik, sibuk, dan siap santap darah, darah manusia papua. Aku tak mau tiap malam, pagi bahkan siang begini Tuhan Pisahkan kami dua.
Tanah ini milik siapa? Manusia ini milik siapa? Keadilan dan kebenaran ini milik siapa? Aku Aku Butuh di pisahkan agar semua ini jelas, sebenanya milik siapa?
Yulianus magai Jayapu 2020.
Papuana: Gadis Tak Beruntung
Aku Tahu tantang dia, wanita pemlik banyak catatan, Namanya di gantungkan di atas Gedung Tertua, Dia Adalah papuana, Jhon Pria Idama nya Tolak Papua meminta kembali Korban cinta.
Sasalah satu Judul Puisinya, Aku papua aku tetap Menderita, ayahku membacakan catatan itu, aku masih ingat, Ingat betul, aku menamai papuana, Gadis tak beruntung.
Surat Korban cintanya di tolak oleh Jhon, pria tanpan asal belanda, papuana seutunya di berikan oleh jhon kepada Mas, Joko, pria brewokan asal tanah jawa.