Lihat ke Halaman Asli

Jogokaryan dan Manajemen Strategik Syariah

Diperbarui: 15 Juni 2016   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Assalamualaikum, jantung peradaban

Mungkin itu kalimat yang pertama terucap saat kalian mengunjungi masjid Jogokaryan di Jogjakarta. Dalam websitenya, pengelola masjid Jogokaryan mengakui bahwa masjid Jogokaryan dikelola dengan manajemen modern yang terinspirasi dari fungsi masjid pada zaman Rasulullah yang menjadi jantung peradaban bagi masyarakat sekitar.Mungkinkah masjid Jogokaryan patut dijadikan contoh dari pengimplementasian manajemen strategik syariah?

A. Mengenal Manajemen Strategis Syariah

Manajemen strategik dalam perspektif Islam menurut Karebet (2003:28) didefinisikan sebagai rangkaian proses aktivitas manajemen Islam yang mencakup tahapan formulasi, implementasi dan evaluasi keputusan-keputusan strategis organisasi yang memungkinkan pencapaian tujuannya di masa mendatang.

Manajemen strategik syariah  dikendalikan oleh nilai-nilai ketuhanan mulai dari cara pengambilan keputusan hingga pelaksanaannya.Manajemen strategik syariah dibagi menjadi 4, yakni: ahdaf (perencanaan), tatbiq (pelaksanaan), muhasabah (pengevaluasian), dan ar riqobah (pengawasan).

Manajemen strategik syariah tidak terlepas dari konsep islamic worldview yang mensinergikan islam dalam setiap sendi kehidupan. Islamic worldview menghapus dikotomi antara ilmu pengetahuan dan agama. Keduanya dapat bersatu karena sejatinya ilmu pengetahuan adalah terikat nilai. Kita tidak bisa menolak begitu saja pengetahuan yang tersampaikan oleh agama. Agama juga bisa memberikan kita informasi jalan mana yang akan kita pilih untuk mengatur kehidupan ini.

B. Manajemen Strategis Syariah dalam Lembaga Non-Profit

Manajemen strategik seringkali dikaji dalam organisasi atau lembaga yang mencari profit. Itu karena mereka membutuhkan acuan untuk mengelola  lembaganya agar mendapat keuntungan dan mengurangi kerugian yang mungkin terjadi. Namun bukan berarti manajemen strategik tidak berfungsi bagi lembaga non-profit seperti masjid, gereja,biara,  perpustakaan, lembaga amil zakat, dan lain-lain.

Pada dasarnya semua organisasi atau lembaga mempunyai tujuan. Organisasi yang tidak memiliki tujuan hanya akan mengambang tanpa arah, terkikis satu - persatu dan kemudian dilupakan. Untuk menyikapi tujuan itu diperlukan formulasi manajemen strategis.
 Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah fungsi dari penerapan manajemen strategis bagi lembaga non-profit:

1. Membantu organisasi mencapai tujuannya

2. Memperjelas tujuan organisasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline