Dalam rilis BPS angka pengangguran pada Februari 2020 sebesar 6,88 juta. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan diploma dan universitas tercatat sebesar 6,76% dan 5,73%.
Tren TPT dalam 3 tahun terakhir cenderung menurun. Namun adanya pandemi Covid-19 berpotensi meningkatkan angka TPT pada setiap jenjang pendidikan.
Sebanyak 50,96% pekerja di Indonesia berlatar belakang pendidikan SD ke bawah. Hal ini disebabkan karakteristik pekerjaan di Indonesia didominasi sektor pertanian dan perdagangan yang tidak memerlukan kualifikasi pendidikan tinggi. Di sisi lain TPT lulusan universitas sebesar 5,73% jangan dianggap sepele sebab angkanya nyaris 400.000 orang.
Realita tersebut tentunya membuat tercengang mahasiswa tingkat akhir atau fresh graduate. Data tersebut menunjukkan bahwa tingginya tingkat pendidikan tidak menjamin kemudahan mendapatkan pekerjaan.
Hanya ada dua bahkan tiga pilihan bagi mahasiswa tingkat akhir. Lanjut S2, kerja, atau bahkan menikah. Saat ini tawaran beasiswa begitu banyak. Peluang lanjut S2 secara gratis pun terbuka lebar.
Namun semakin ke sini seleksi atau persaingannya semakin ketat. Mirip dengan dunia kerja, jumlah lapangan kerja tidak sebanding dengan jumlah pelamar. Tengok saja saat seleksi CPNS, dari tahun ke tahun yang jumlah pelamarnya semakin meningkat.
Hal tersebut semakin menambah kegalauan mahasiswa akhir. Dilema antara kerja atau lanjut kuliah.
Yang memilih lulus langsung kerja akan banyak pertanyaan di benaknya, antara lain: kerja di mana, instansi pemerintah/swasta/mandiri, besaran gaji, jarak dengan tempat tinggal, kesesuaian dengan kompetensi/jenjangstudi.
Begitupula dengan yang berencana lanjut ke S2. Dilema yang mereka hadapi antara lain: beasiswa/mandiri, dalam/luar negeri, apakah akan lolos seleksi.
Yang paling utama adalah apapun yang menjadi pilihan, jalanilah pilihan Anda. Sekarang yang paling penting adalah menyiapkan diri atau memantaskan diri untuk menjemput pilihan tersebut.
Tulisan ini hanya akan mengulas dari perspektif lulus dan memilih kerja. Mengingat penulis mengalaminya langsung. Ada empat tantangan besar saat ini maupun ke depan yang perlu disikapi mahasiswa maupun fresh graduate.
Pertama, pentingnya kemampuan literasi. Literasi tidak hanya dimaknai kemampuan membaca. Namun juga terkait menulis, berbicara, bahkan mendengar serta menyimpulkan.