Lihat ke Halaman Asli

Model Pembelajaran PBI Hasil Dari Inovasi Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Inovasi pembelajaran merupakan suatu perubahan dalam pembelajaran baik strategi, metode, model maupun teknik-teknik belajar dari yang kurang baik kearah yang lebih baik. Macam-macam inovasi pembelajaran antara lain E. learning, inovasi pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi, inovasi pembelajaran kontekstual.

Inovasi  pembelajaran yang berbasis kemampuan otak misalnya dalam inovasi pembelajaran kontekstual. Inovasi pembelajaran kontekstual merupakan suatu pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi dan dapat dihubungkan dalam kehidupan nyata.

Dalam inovasi pembelajaran kontekstual terdapat asas konstruktivisme, asas ini merupakan proses membangun pengetahuan dengan stuktur kognitif siswa, maksudnya yaitu menggunakan ingatan, pemahaman dan pengetahuan kita sesuai tingkat kemampuan otak siswa masing-masing.

Dalam perkembangannya inovasi pembelajaran menghasilkan model-model pembelajaran masa kini yang lebih baik dari model-model pembelajaran sebelumnya.

Model pembelajaran merupakan suatu bentuk-bentuk dalam pembelajaran. Karena pembelajaran masa kini sudah jauh berbeda dari pembelajaran sebelumnya. Kita sebagai calon pendidik harus dapat membuat model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi atau keadaan siswa maupun keadaan lingkungan sekitar siswa belajar.

Dalam pelaksanaannya pembelajaran di sekolah juga mengalami berbagai masalah yang dapat menghambat. Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil belajar siswa. Suatu tes terhadap sejumlah siswa SD dari berbagai kabupaten dan propinsi menunjukkan hasil belajar siswa sangat rendah (Lastri 1993:12). Nilai Ebtanas siswa SD dalam kurun waktu lima tahun terakhir (1993/1994 sampai dengan 1997/1998) menunjukkan hasil belajar yang kurang menggembirakan (Depdikbud, 1998).

Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Menurut Suryabrata (1982: 27) yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis (misalnya kecerdasan motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya guru, kurikulum, dan model pembelajaran). Bloom (1982: 11) mengemukakan tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan ini menyangkut model pembelajaran yang digunakan.

Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai materi suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model pembelajaran tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Timbul pertanyaan apakah mungkin dikembangkan suatu model pembelajaran yang sederhana, sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar. Berkenaan dengan hal itu, maka dengan memperhatikan berbagai konsep dan teori belajar dikembangkanlah suatu model pembelajaran yang disebut dengan model Problem Based Instruction (PBI) atau yang dikenal dengan model pembelajaran berdasarkan masalah.

Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

Model pembelajaran ini dilaksanakan baik oleh siswa maupun guru. Siswa mencari pemecahan masalah yang diberikan guru. Setelah siswa dapat menemukannya guru melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikannya dan juga proses-proses yang digunakan. Metode ini dapat digunakan pada mata pelajaran tertentu misalnya pada mata pelajaran IPA. Siswa diberi masalah contohnya bagian-bagian bunga, siswa diajak keluar kelas untuk menyelidiki masalah tersebut yaitu mencari apa saja yang merupakan bagian-bagian bunga beserta fungsi-fungsinya. Dalam model pembelajaran ini siswa akan lebih aktif baik aktif dalam berpikir memecahkan masalah maupun aktif mencari pemecahan masalah dan bertanya atau mengeluarkan pendapat mereka.

Langkah-langkah  atau cara pelaksanaan PBI yaitu:


  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
  2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
  3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
  4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
  5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Kelebihan:


  1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar   diserapnya dengan baik.
  2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
  3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.

Kekurangan:


  1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
  2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
  3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.

 

 

 

 

Sumber           :

 

Gagne, Robert M, dan Briggs, Leslie J. 1979. Principles of instructional design. New York: Holt, Rinehart and Winston

http://gurupkn.wordpress.com/2007/12/22/model-pembelajaran-arias/

http://gurupkn.wordpress.com/category/pembelajaran/model-model/page/3/

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline