RINGKASAN
Kampung Adat Osing Kemiren adalah suatu tempat dimana masyarakatnya masih mempertahankan kebudayaan suku osing asli Banyuwangi. Yang dimaksud Kampung Adat Osing Kemiren disini adalah Desa Adat Kemiren, Banyuwangi. Letaknya di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur.
Desa ini pada mulanya adalah sebuah sawah dan hutan yang dimiliki oleh penduduk Desa Cungking, penduduk desa inilah yang dinamakan Suku Osing.
Pada tahun 1830 pada masa penjajahan Belanda lahirlah Desa Kemiren yang terus dihuni oleh masyarakat Suku Osing hingga saat ini. Maka dari itu tempat ini disebut sebagai Kampung Adat Osing Kemiren. Adanya kampung ini bertujuan untuk melestarikan dan menunjukkan kepada wisatawan mengenai kebudayaan asli Banyuwangi.
Disini para Wisatawan bisa mengenal berbagai macam tradisi dan kesenian asli masyarakat Bumi Blambangan. Mulai dari kesenian tari gandrung, tari jaran goyang, rumah adat osing, tradisi gedhogan, atraksi barong osing dan potensi alam lain seperti produk perkebunan kopi yang ada didesa Kemiren.
Beberapa Festival juga sering diadakan di kampung adat osing kemiren ini, salah satunya adalah Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Tidak hanya itu, para wisatawan juga akan dikenalkan dengan kuliner khas dari Banyuwangi yang disediakan oleh berbagai warung makan sekitar Kampung Adat Osing Kemiren. Beberapa kuliner itu seperti Pecel Pitek, Rujak Soto, Sego Cawuk, kue Bagiak dan lainnya.
Kata kunci : Kampung Osing, Desa Kemiren, Suku Osing, Desa Adat Kemiren.
LATAR BELAKANG
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan sub-sub suku bangsa yang hidup dan tinggal di daerah daerah tertentu di Indonesia.
Masing-masing suku bangsa memiliki adat istiadat, bahasa, agama dan sebagainya yang berbeda satu sama lain. Masing-masing suku bangsa dan sub-sub suku bangsa ini memiliki ciri khas yang unik, yang menggambarkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Indonesia memiliki banyak aneka kebudayaan yang menunjukkan arti penting bagi masyarakat, serta memiliki makna luas, baik dari segi penafsiran maupun perwujudan budaya lokal yang berlainan.