Lihat ke Halaman Asli

Mewujudkan Cita-cita

Diperbarui: 31 Mei 2016   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: krizkypermadibdl.blogspot.co.id

Selesai dari bangku SMA, pastinya setiap orang memiliki harapan untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi sesuai dengan jurusan yang menjadi cita-citanya. Mengenang masa lalu tahun 2008, ketika saya baru menyelesaikan pendidikan dari bangku SMA. saat itu saya yang masih memiliki pengetahuan minim tentang seleksi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Hal ini dikarenakan karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh orang tua saya. Tahun 2008 menjadi tahun pertama saya mengikuti seleksi nasional masuk perguruan tinggi yang kala itu bernama UMPTN. masih begitu jelas ingatan saya yang begitu bersemangat untuk mengikuti ujian tersebut. Mengikuti bimbingan tes studi selam 1 tahun terakhir menjadi kekuatan tersendiri bagi saya kkala itu. Namun, tahun 2008 belum menjadi tahun keberhasilan saya.  Setelah mengikuti ujian UMPTN tahun 2008 dan diumumkan tidak lulus. Saya yang merasa terpuruk mencoba melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas swasta di kota Meda.Alhasil saya masuk ke jurusan Pendidikan Matematika.

Setahun menjalani perkuliahan di universitas swasta itu, merupakan momen ketika saat harus belajar lebih untuk mempersiapkan diri saya untuk mengikuti ujian seleksi masuk perguruan tinggi di tahun berikutnya. Jika selama di bangku SMA saya yang kurang menyukai mata pelajaran Fisika, di sini saya benar-benar dituntun untuk lebih belajar Fisika. Dan kenyataannya yang luar biasa ketika saya bisa mendaatkan nilai yang bagus ketika menghadapi ujian semester. 

Tahun 2009, adalah tahun kedua bagi saya untuk mencoba masuk ke perguruan tinggi negeri. Bukan hal yang gampang saat itu, karena semangat saya sedikit menurun. Khawatir jika tahun itu juga saya tidak bisa lolos masuk perguruan tinggi.Dan saya juga berjanji pada diri saya sendiri jika saya tidak bisa masuk ke perguruan tinggi negeri tahun 2009, saya akan tetap melanjutkan kuliah di perguruan swasta dengan catatan untuk mencari kerja sampingan untuk membant keperluan kuliah.

Bersyukur sekali, saya dinyatakan lulus di tahun 2009 dan masuk menjadi mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Medan. Orang tua saya ketika itu juga sangat bahagia mendengar kelulusan itu. 

Bangun pagi sekitar jam 06.00 pagi, saya ditemani oleh almarhum Mama pergi ke pajak di Delitua untuk membeli koran edisi hari itu. Rasa deg-degan masih menyelimuti perasaanku. Masih belum yakin sampai saya melihat lebih langsung nama saya tertulis di lembaran koran itu. 

Mencari nama saya diantara nama-nama yang lulus di koran menjadi pekerjaan yang menebarkan. Dan saya lulus di jurusan yang menjadi harapan Mama yang adalah seorang guru sekolah dasar juga, karena dia sangat berharap jika ada anaknya yang melanjutkan cita-citanya sebagai seorang guru SD, dan orang itu adalah saya.

4 tahun menjalani perkuliahan, dan saya dinyatakan sebagai seorang sarjana pada tahun 2013.Tahun yang takkan pernah akan saya lupakan. Karena ada suka yang membanggakan hidup saya serta duka yang takkan terlupakan seumur hidup saya. 

Jika kisah hidup saya sedikit memiliki gejolak yang luar biasa itu saya yakini sebagai jalan Tuhan meninjukkan betapa besar karyaNya dalam hidup sya dan keluarga saya. Melewati tahunyang penuh duka dan mengimbanginya dengan suka di tahun berikutnya. Memberi kesempatan yang luar biasa hingga sampai di Tanah Papua serta menjalani perkuliahan PPG hingga saat ini.

Hari ini adalah tahun yang bersejarah bagi adik perempuanku, Teti. Si bungsu kami yang akan menghadapi ujian SBMPTN 2016. Dia yang benar-benar mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ujian ini. Dengan keterbatasan yang saya miliki. Tidak bisa di sampingnya untuk memberi ia semangat. Namun dia begitu tegar menerima takdir yang ada padanya. Hanya Doa yang bisa kusampaikan kepada yang Maha Kuasa. Kiranya Tuhan selalu melindunginya, menghiburnya bahkan memberi kekuatan padanya atas segala tantangan yang harus ia hadapi. Saya akui saya bukanlah kakak yang sempurna baginya. Namun, ku kan selalu berusaha untuk mendukungnya meraih cita-citanya. Membuat Mama di sorga merasa bangga kepada kami anak-anaknya.

Kepp Fighting, My belove sister

Tuhan Memberkatimu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline