Di dalam kehidupan tentunya tiap manusia menjadi pemimpin, baik menjadi pemimpin bagi orang banyak/orang lain maupun menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah kita harus senantiasa bersikap bijaksana dan adil dalam setiap mengambil keputusan, apabila kita malah bersikap sebaliknya tentu orang tidak akan mempercayai kita untuk berperan kembali sebagai pemimpin.
Untuk itu seseorang yang pantas menjadi pemimpin tentunya harus memenuhi syarat atau mempunyai karakter yang pantas untuk memimpin apalagi hal ini menyangkut untuk kemaslahatan bersama atau kemaslahatan umat. Seseorang yang tidak pantas memimpin apabila dipaksakan maka dapat menimbulkan kemudharatan bukan hanya mudharat bagi dirinya sendiri namun bagi orang banyak.
Di dalam agama Islam, karakter pemimpin yang baik, yaitu sebagaimana tertuang dalam Q.S Al-Qasas ayat 26 yang berbunyi :
Artinya : "Salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, "Wahai ayahku, pekerjakanlah dia. Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau pekerjakan adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya."
Berdasarkan ayat diatas pemimpin yang baik atau ideal harus memiliki setidaknya dua sifat dasar, yaitu kuat (mampu mengemban tugas sebagai pemimpin) dan amanah (kejujuran).
Lalu tertuang juga dalam Q.S An-Nisa ayat 58 yang berbunyi :
Artinya : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Nabi Muhammad SAW adalah contoh pemimpin paling baik dan beliau memiliki empat sifat kepemimpinan, yaitu Siddiq (jujur; berkata sesuai fakta dan apa adanya), Amanah (dapat dipercaya; menjalankan amanah yang diamanahkan sebaik mungkin), Tabligh (menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan baik kepada umat manusia), dan Fatonah (cerdas dalam setiap mengambil keputusan/strategi/memberikan solusi atas permasalahan yang ada).
Di dalam kitab al-Ahkam ash-Shultaniyah, Al-Mawardi Rahimahullah menyebutkan syarat-syarat seorang pemimpin, yakni :
Adil dengan ketentuan-ketentuannya atau dalam hal mengambil keputusannya.
Memiliki ilmu yang bisa mengantar kepada ijtihad dalam menetapkan permasalahan kontemporer dan hukum-hukum baik hukum dunia maupun hukum dalam agama (menguasai ilmu duniawi dan ilmu agama).