Pengajian Umum dalam Rangka Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Penutupan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 149 diadakan dengan konsep yang sederhana oleh Kuliah Kerja Mahasiswa 149 Arunika UIN Malang, dengan niat untuk hormat kepada Rasulullah SAW. Kegiatan ini juga cara kami berpamitan kepada masyarakat Dusun Sumbergong atas terlaksananya masa pengabdian masyarakat mahasiswa KKM selama 40 hari di Dusun Sumbergong. Pastinya, kami juga menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat dusun dengan tujuan agar persaudaraan yang terbangun itu atas dasar prinsip Islam yang disebut ukhuwah Islamiyah. Dasar ajaran ukhuwah bersumber dari surah Al-Hujurat ayat 10, yang berbunyi "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat".
Ukhuwah Islamiyah merupakan ikatan yang paling hakiki dan kuat, mengungguli semua jenis ikatan lainnya. Boleh jadi, ikatan lainnya hanyalah bersifat sarana ukhuwah, tetapi tak dapat dijadikan dasar yang kuat bagi bangunan persaudaraan. Pentingnya menjaga dan memelihara ukhuwah juga diajarkan oleh Rasulullah SAW. "Orang Mukmin itu bagaikan satu jasad, atau bagaikan bangunan yang saling mengukuhkan", sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Sumber: Dokumen Pribadi
Syukur Alhamdulillah masyarakat Dusun Sumbergong sangat berantusias untuk mengikuti kegiatan ini yang insyaAllah penuh dengan keberkahan. Pada pengajian umum ini, kami mengundang salah satu mubaligh untuk mengisi acara mauidhoh hasanah yaitu Kyai Muhammad Jamaluddin Ma’mun, M.Si selaku pengasuh PP. Madinatul Auliya’ Al-Ma’mun Malang sekaligus Dosen Fakultas Psikologi UIN Malang. Beliau, "Kyai Jamal" sapaan akrabnya, berpesan kepada jamaah yang mengikuti kegiatan, "Perbanyaklah membaca sholawat dengan kalimat Shollallahu 'Ala Muhammad, boleh Allahumma Sholli 'Ala Sayidina Muhammad juga boleh, karena dengan sholawat kita bisa mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad dan dengan sholawat nantilah yang menolong kita di akhirat". Beliau juga menjelaskan tentang perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram pada malam hari yang bisa kita kenal dengan sebutan Isra’ Mi’raj.
Isra’ Mi’raj berasal dari dua kata, yaitu Isra’ dan Mi’raj. Kata Isra’ mempunyai arti perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari. Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke langit sampai Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra' Mi'raj adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram pada malam hari, dan dibawa oleh malaikat Jibril ke Sidaratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT secara langsung dan tanpa halangan apapun, dengan tujuan untuk mendapatkan perintah dari Allah SWT yaitu perintah melaksanakan sholat lima waktu, waktu siang dan malam.
Pengajian Umum Isra' Mi'raj dan penutupan Kuliah Kerja Mahasiswa 149 ARUNIKA UIN Malang diharapkan dapat menguatkan nilai ukhuwah Islamiyah dan pentingnya sholawat dalam kehidupan seluruh masyarakat Dusun Sumbergong. Pesan Kyai Jamal tentang syafaat Nabi dan penjelasan mengenai peristiwa Isra' Mi'raj memberi inspirasi dan makna mendalam bagi semua jama'ah yang hadir. Semoga kegiatan ini dapat membawa keberkahan dan kesadaran spiritual yang lebih mendalam.
