Sebelas lebih sebelas
Waktu tepat menyesakkan napas
Hati menangis memelas
Berkalut rasa yang tak jelas
Merintih air mata dengan deras
Rutinitas yang tak bisa ku acuhkan
Bergulat batin dan akal pikiran
Terlintas wajah yang dirindukan
Mengulang berbagai kenangan
Merindu tapi tak dirindu
Sukma terhempas tak tahu arah tuju