Lihat ke Halaman Asli

Nova Mawarta

IAIN Palangka Raya

Efesiensi dalam Produksi APD ketika Masa Pandemi Covid-19 dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro Islam

Diperbarui: 28 April 2023   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tahun 2020, hampir seluruh negara di dunia mengalami pandemi Covid-19. Tentu saja, banyak negara membutuhkan alat pelindung diri(APD), masker, hingga obat -- obatan. Dari sekian banyak kebutuhan, alat pelindung diri memang paling diperlukan dan banyak yang memanfaatkan keadaan tersebut. Akibatnya, efisiensi produksi alat pelindung diri tidak tercapai selama pandemi Covid-19. Bahkan, itu mulai menguntungkan oknum pribadi saja. tak ayal, banyak masyarakat umum yang menjadi korban dari tidak efisiensinya produksi APD.  

Definisi efisiensi sendiri adalah melakukan hal yang benar dan mampu melakukan tugas dengan benar dan akurat tanpa membuang uang, waktu dan tenaga. Efisiensi produk merupakan isu yang sangat penting bagi produsen. Menurut ekonomi mikro Islam, efisiensi efektif ketika bermanfaat bagi masyarakat umum.

Ekonomi mikro Islam pada hakekatnya merupakan konsekuensi dari kesempurnaan Islam, umat Islam harus menerima secara kaffah. Islam menuntut pemeluknya untuk memahami Islam dalam segala aspek kehidupan. Tidak masuk akal bagi seorang muslim untuk melaksanakan sholat lima waktu, namun terkadang ia juga melakukan transaksi keuangan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Berikut ini juga terdapat beberapa pengertian dari ekonomi islam menurut para ahli, yaitu :

1. MN. Sidiqy, Ekonomi Islam merupakan respon pemikir Islam terhadap tantangan ekonomi pada masanya. Dalam usaha ini mereka dibantu oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah dan akal dan pengalaman serta As-Sunnah dan akal (ijtihad dan pengalaman) (Islamic economics is the moslem thinker's response to the economic challenges of their time. In this endeavor they were aided by the qur'an and the sunnah as well as by reason and experience).

2. Menurut S.M. Hasanuzzaman, ekonomi Islam adalah pengetahuan dan penerapan ajaran dan aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam berjuang dan mengkonsumsi sumber daya sehingga orang dapat memenuhi dan memenuhi kewajibannya kepada Allah dan masyarakat.

3. Khursid Ahmad, Ekonomi Islam adalah upaya sistematis untuk memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia yang berkaitan dengan permasalahan tersebut dari perspektif Islam.

4. Akram Khan, ekonomi Islam bertujuan untuk mempelajari falah (kesejahteraan) manusia yang dicapai dengan mengatur sumber daya bumi atas dasar kerjasama dan partisipasi (ekonomi Islam, tepatnya ekonomi Islam bertujuan untuk mempelajari kebahagiaan (kajian) manusia. Kehidupan (falah) dicapai dengan pengorganisasian sumber daya alam berdasarkan kerjasama dan partisipasi (Islamic economics aims the study of the human falah (well-being) achieved by organizing the resources of the earth on the basic of cooperation and participation).  

5. Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam adalah ilmu sosial yang mempelajari masalah ekonomi suatu masyarakat yang muak dengan nilai-nilai Islam (Ekonomi Islam adalah ilmu sosial yang mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam) (Islamic economics is a social science which studies the economics problems of a people imbued with the values of Islam).

Isu Permasalahn Efisiensi Produksi APD Pada Masa Covid-19

Memang, dalam pandemic Covid-19 persediaan APD hingga obat -- obatan menjadi hal yang krusial, terutama bagi para nakes. Tentunya, para nakes lebih memerlukan APD dalam menangani para pasien yang terjangkit Covid-19. Maka dari itu, persediaan APD diperlukan dalam jumlah yang banyak. Secara otomatis produksi APD pun akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan APD yang diperlukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline