Semua orang pasti memiliki hobby atau kesukaan masing masing. Kebanyakan orang memilih hobby yang bisa dikategorikan sebagai kegiatan yang positif. seperti medaki gunung, membaca buku, kolektor benda benda antik dan masih banyak lagi. itu semua adalah contoh kegiatan yang positif, apakah ada hobby atau sebuah kegiatan yang kurang positif bagi kalangan darah muda? tentu saja ada, yaitu balap liar.
Tanpa fasilitas berkendara yang tidak mendukung, tidak menggunakan helm, kondisi motor yang termodifikasi dan tentu sudah tidak aman karena tidak memenuhi standar keamanan, serta dikelilingi dengan aktivitas yang tidak sehat seperti berjudi atau taruhan, dan bahkan saling bentrok karena selisih paham mengenai masalah taruhan tentunya.
Uang dan Kebebasan
Dalam penelusuran saya, Banyak fakta bahwa aktifitas balap liar terikat dengan kebebasan dalam berkerja. Maksud dari itu adalah menjalankan pekerjaan dengan kesukaan yang menjadi satu. Meski uang yang mereka dapat tidak seberapa, tetapi mereka puas dengan aktifitas aktifitas balap liar, untuk porsi penonton yang biasanya menaruh Pinggiran (uang taruhan bernominal kecil) kepada penonton lainnya, bisa dibilang hanya cukup untuk membeli rokok dan makan nasi uduk ketika selesai balapan liar. tidak menjadi masalah membuang waktu, bertarung dengan angin malam, asal senang dan bisa menonton balap liar saja sudah cukup.
Tetapi lain hal nya dengan para joki. fakta yang saya temukan seorang joki mendapat bayaran 2 juta sampai 2.5 juta. tergantung dari besar taruhan yang dipasang.
Berbicara mengenai pengeluaran biaya, dari sepeda motor utuh, memodifikasi mesin, penggantian suku cadang guna mempercepat laju motor, hingga aksesoris motor kekinian menjadi fakta bahwa uang yang dikeluarkan untuk mengikuti aktifitas balapan liar itu besar.
"Kisaran ngebangun ya, bisa sampe 30 sampai 40 juta untuk satu motor baru pede masuk trek." (05/7) tutur Agung (28) selaku mekanik motor balap liar di kawasan Limo, Depok
Perilaku dan Tanggapan Masyarakat
Karyo (33) salah satu warga dikawasan jalan margasatwa, ragunan, berkomentar mengenai aktifitas pembalap liar, mengatakan "disini hampir setiap malam ada balapan liar, Cuma biasanya ramenya itu setiap malam minggu, biasanya mulai dari jam 12 malam sampai subuh, berisik banget, udah gitu mereka saling berantem. Biasanya gara gara enggak bayar taruhan dan main ejek ejekan. Tambah karyo (06/7). Dalam pernyataan narasumber seorang warga, perilaku ini menunjukan keresahan masyarakat terhadap aktifitas balapan liar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H