Alex mondar-mandir di halaman rumah, mata tajamnya terus memperhatikan kehadiran Susi, yang berdiri di luar pagar. Gesturnya gelisah untuk segera keluar pagar.
Menggunakan bahasa tubuhnya Susi memberi isyarat "Keluarlah Alex, kita nikmati malam ini di taman, tak jauh, hanya 5 menit berjalan kaki."
Alex diam membeku, lama tak bergerak. Matanya masih menatap mata Susi seperti memberi jawaban. "Baiklah, aku akan keluar. Sebentar lagi. Aku ingin memastikan tak ada orang rumah yang melihat aku keluar. Aku ingin memastikan semua 'aman'"
Tak lama, Alex dengan postur tubuhnya yang gagah menyelinap keluar rumah. tanpa diketahui orang rumah, nyaris tanpa suara. Didekatinya Susi dengan manja.
Keduanya lalu pergi ke taman yang sebenarnya telah ditutup jam 6 sore. Taman ini adalah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang memiliki jadwal buka dan tutup.
Didalam RPTRA ada tempat bermain anak, rumah pohon, beberapa kolam ikan, rumah baca dan kandang kelinci. Luasnya sekitar 1.000 m2. Cukup menampung 20-30 anak untuk bermain dalam waktu bersamaan.
RPTRA ini hanya buka dari jam 8 pagi hingga 6 sore, selain waktu itu, akses masuk dan keluar di gembok. Ini sebagai upaya agar RPTRA kondusif tidak disalahgunakan atau malah dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Konsep RPTRA dimulai saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. Tak kurang dibangun 296 RPTRA di seluruh Jakarta.
Pembangunan RPTRA dilanjutkan gubernur berikutnya Anies Baswedan. Selain RPTRA, dibangun pula taman hijau ruang publik yang bisa digunakan warga Jakarta.
Alex dan Susi mengendap endap masuk diam diam kedalam Taman. Hanya mereka berdua didalam taman. CCTV yang dipasang tak menjadi penghalang, keduanya sudah tak peduli. Kamera pengawas itu mungkin juga sudah rusak sehingga Alex dan Susi bisa bebas berada di dalam taman.
Alex dan Susi mencari lokasi tersembunyi, yang tidak menjadi pusat perhatian orang yang lalu lalang. Keduanya memadu kasih. Pasangan yang dimabuk cinta first sight ini terbang ke awan lalu kembali ke bumi.