"Kita harus terlihat mapan, sejahtera, tajir. Ga boleh kelihatan miskin di depan calon pemilih"
Kalimat itu terlontar saat kontestasi pemilihan kepala desa. Seorang konsultan pemenangan memberikan wanti wanti. Untuk itu , Si Kades harus mengganti mobil avanza yang biasa ia pakai . Untuk keperluan pilkades, sebuah mobil jenis Pajero keluaran 2022 disewa untuk 3 bulan.
Calon kades harus menggunakan mobil pajero setiap aktivitas selama kontestasi.Untungnya tak harus beli, hanya menyewa saja tanpa diketahui banyak orang (rahasia) Hanya tim inti yang tahu. Selebihnya warga desa hanya tahu calon kadesnya baru beli mobil baru.
Kontestasi politik, seringkali membutuhkan 'aksesoris' . Si calon harus tampil kaya, terlihat mentereng. Karena mayoritas pemilih tidak tertarik dengan calon yang kere dan miskin. Maka setiap kunjungan si calon harus 'dipoles', bisa dibedakan yang mana calon yang mana hanya tim pemenangan, si calon harus terlihat seperti 'sultan'.
Tak hanya calon , sang istri calon juga harus tampil prima,kaya , mewah dan 'beda'. Kalau biasanya pakai handphone rakyat kebanyakan, saat kontestasi handphone harus terlihat baru keluaran terakhir. Tas, sepatu juga harus bermerk, Bukan barang pasar malam.
Urusan memberi kesan kaya dan mewah memang strategi agar pemilih percaya calonnya sudah selesai dengan masalah ekonominya , ditambah si calon harus 'ringan tangan' membagikan souvenir, sembako, uang transport, uang rapat dan uang kopi.
Flexing dalam dunia politik kadang digunakan untuk menunjukan status, strata, kesuksesan yang sudah sejahtera , sudah mapan. Hal ini akan memberi kesan dan pesan kepada pemilihnya agar yakin dan percaya.
Para pemilih memang lebih suka terpukau dengan tampilan luar terlebih dahulu. Hampir sama didunia kehidupan nyata, orang kadang lebih respect ketika yang dihadapinya orang yang sukses secara ekonomi, mapan secara keuangan.
Flexing Antara Dibenci dan Disayang
Memamerkan kekayaan, status sosial, gelar akademik, pencapaian jabatan, keturunan (hubungan keluarga), kekayaan, aset yang dimiliki kadang diperlukan untuk membuat orang orang 'terpengaruh'. Lalu percaya dan mau mengikuti arahan.
Di dalam bisnis marketing jaringan seperti multi level marketing (MLM) , seorang leader harus tampil keren dan wah di hadapan para calon downllinenya. Ia harus menyampaikan prestasinya, pencapaian rupiah, hingga hal mewah yang terlihat dari kasat mata.