Lihat ke Halaman Asli

Novaly Rushans

TERVERIFIKASI

Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Kisah Kisah Lelaki dalam Pusaran Pilpres

Diperbarui: 20 Januari 2024   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pemilu (sumber : via kompas.com/shutterstocks)

Pemilu 2024 layaknya sebuah pertandingan. Banyak hal yang tak terduga bahkan tak terbersit terjadi pada gelaran pemilu 2024. Yang terbesar adalah dan akan selalu diingat, saat 'perceraian' PDIP dan kader utama dam terbaiknya yang selalu dinisbatkan sebagai 'petugas partai'. Kader yang diusung sejak ditemukan lalu dinaikkan ke panggung politik.

Dari seorang pengusaha mebel menjadi seorang walikota. Seorang laki laki sederhana dengan tampilan seperti orang kebanyakan. Takdir baiknya menghantarkan laki laki ini menjadi walikota yang terkenal karena dekat dengan rakyat , gemar blusukan hingga tak canggung masuk gorong gorong untuk mengecek program Pembangunan berjalan sesuai dengan rencana.

Laki laki ini lalu terus naik daun, namanya harum hingga seantero Indonesia sebagai walikota berprestasi selama 2 periode. PDI P tentu sangat bangga dengan kadernya ini sehingga merasa pantas untuk menjadi gubernur Jakarta. Jabatan prestisius yang tak mungkin dipercayakan kepada orang yang tidak memiliki kapasitas dan nama harum untuk dipilih rakyat Jakarta .

Laki laki itu pun berhasil dengan gemilang terpilih menjadi gubernur Jakarta. Menjadi penguasa Ibukota telah dalam genggaman. Lagi lagi PDI P-lah yang membawa dan bekerja untuk memenangkan laki laki ini. Tahun 2014 tahun pergantian pimpinan nasional. Suksesi 10 tahunan. Partai Demokrat harus berganti posisi dengan PDIP sebagai partai penguasa.

Laki laki yang memimpin Jakarta itu harus mengikuti titah ketua umum untuk bersaing  menjadi orang nomor satu sebagai presiden . Persaingan pun terjadi, lawannya seorang jenderal berpengalaman yang pernah menjadi bagian keluarga presiden masalalu. Latar belakang militer dan pengusaha yang tajir dengan aset tanah, bangunan, dan segala macam simbol kekayaan.

Pemilu 2014 menjadi tonggak penting untuk laki laki sederhana ini, ia berhasil mengalahkan mantan jenderal berpengalaman dengan angka yang cukup telak. Bintang terang terus menerangi laki laki ini hingga di lima tahun berikutnya harus bertemu dan bersaing kembali dengan mantan Jenderal berpengalaman ini.

Pemilihan presiden berjalan alot, bukan hanya ini adalah lima tahun kedua. Tapi pembelahan dengan dua calon sangat berpotensi dalam keamanan nasional. Beruntung walau panas suasana tetap kondusif. Walau sang jenderal berpengalaman mendapat dukungan banyak pihak termasuk para alim ulama, kelompok muslim yang baru saja berjuang untuk memenangkan Pilkada Jakarta yang menaikkan seorang laki laki yang pernah mengenyam Pendidikan di Amerika. Laki laki yang pandai berbicara dan terlihat intelek ini juga bukan orang baru.

Laki laki yang pernah terlibat sebagai Jubir pada pilpres 2014 untuk laki laki sederhana. Karena jasanya dan latar belakangnya ia mendapat posisi  sebagai salah satu Menteri yang akhirnya kena reshuffle pada 2017. Laki laki intelek berkaca mata ini juga bersinar, tak menunggu lama ia dipinang untuk posisi Gubernur Jakarta. Posisi yang pernah diduduki laki laki sederhana yang sudah naik kelas menjadi presiden.

 Tapi kali ini Laki laki  intelek ini dipinang  oleh pihak yang sebagian besar menjadi seteru pada 2014. Di Akhir tahun 2016, Jakarta bergolak pasca isu penistaan agama. Keadaan ini menjadikan pilkada Jakarta sarat dengan aroma perseteruan yang sangat seru.

Mantan Jenderal berpengalaman ini kembali berhadapan untuk kedua kali dalam pilpres 2019. Sejarah akhirnya mencatat, sang jenderal bertekuk lutut walau sudah melalui sidang gugatan MK. Kekalahan untuk kedua kali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline