Sore itu untuk keperluan menjenguk seorang teman, saya memesan lewat aplikasi transportasi online untuk menuju rumah sakit di Jakarta Timur. Tidak menunggu lama mobil yang saya pesan sudah datang. Sebuah mobil LCGC yang masih baru, sebagian interiornya masih terbungkus plastik.
Bau mobil baru masih tercium, saya mengambil posisi duduk di samping driver, sedang satu orang teman duduk di baris kedua. Seperti biasa bila saya bertemu orang baru terutama driver online saya selalu mengajaknya berbincang ringan, baik driver motor atau mobil.
Topik obrolan tak jauh dari kemacetan Jakarta, cuaca yang sering hujan, hingga menyerempet ke masalah pilpres. Paling tidak, saya dapat cerita dari para driver online terkait pilpres 2024. Kira-kira siapa capres cawapres yang dipilih para driver online ini ?
Dari beberapa jawaban, banyak yang belum menentukan pilihan, hanya beberapa saja yang sudah berani menyebut nama paslon. Tentu saya tidak akan menyebutkan paslon mana saja yang telah disebutkan para driver online.
Dari percakapan ini pula saya mendapat kisah atau curahan hati driver online tentang promosi yang gencar dilakukan si aplikasi transportasi.
Promo memang hal yang wajar dilakukan dalam bisnis, apalagi bisnis yang kental dengan kompetitor. Persaingan ketat yang harus memaksa pebisnis memberikan hal menarik untuk para users atau konsumennya.
Promo dalam marketing menjadi hal yang sudah lumrah. Bisa berbentuk macam-macam, ada yang memberikan harga khusus untuk sebuah produk atau jasa, ada yang memberikan potongan harga, ada yang memberikan tambahan produk bila membeli 1 atau 2 produk.
Atau memberikan merchandise berbentuk barang, voucher atau jasa pelayan lainnya. Berbagai macam promo diberikan untuk menarik orang memutuskan membeli atau memakai jasa yang ditawarkan.
Perusahaan atau pebisnis yang memberikan promo sebenarnya sudah menghitung dengan baik sehingga promo yang dilakukan tidak merugikan bisnisnya sendiri. Ada anggaran atau budget khusus untuk promo yang akan diberikan selama satu tahun atau satu periode waktu tertentu.
Bahkan strategi promo sendiri punya tujuan yang bermacam-macam, ada yang sekadar mendapatkan brand awareness sehingga produknya dikenal oleh para calon konsumen, biasanya dilakukan oleh produk yang baru saja rilis, produk yang baru masuk pasar, sementara market share produk sudah dikuasai oleh produk lama yang sudah sangat dikenal.