Lihat ke Halaman Asli

Novaly Rushans

TERVERIFIKASI

Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Membedah Kemampuan Super Tucano, Apa Saja Kelebihan Pesawat Ini?

Diperbarui: 18 November 2023   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Evakuasi Super Tucano (sumber: via Kompas.com)

Kecelakaan jatuhnya 2 pesawat EMB 314 Super Tucano di Pasuruan Jawa Timur meninggalkan duka yang mendalam. Empat perwira menengah TNI AU gugur dalam misi Latihan. Dua pesawat Super Tucano ini jatuh setelah hilang kontak pada pukul 11.18 WIB. Pesawat mengudara sekitar 20 menit setelah lepas landas dari Lanud Abdurahman Saleh Malang.

Dua pesawat Super Tucano  jatuh di lokasi berbeda, Super Tucano bernomor ekor TT- 3103 jatuh di ladang kentang di kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan ini menewaskan Kolonel Pnb Subhan (Komandan Wing 2 Lanud Abdulrahman Saleh) dan Mayor Pnb  Yuda A Seta. Peristiwa ini sempat dibuatkan video oleh warga setempat dan akhirnya viral di media sosial.

Sedangkan pesawat Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 yang diawaki Letkol Pnb Sandra Gunawan (Komandan Skadron udara 21) bersama Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya (Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrahman Saleh) jatuh di lereng gunung yang masuk dalam Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger (TNBT). Kesaksian warga pesawat terbang rendah lalu jatuh menabrak lereng.

Menurut Kepala Dinas penerangan TNI AU, Marsekal pertama TNI R Agung Sasongkojati, dua pesawat ini tebang dalam formasi dengan dua pesawat lainnya total ada empat pesawat yang terbang. Namun setelah berada di udara keempat pesawat ini dihadang awan besar dan cuaca buruk sehingga harus berpisah dan membubarkan diri dari formasi. Namun nasib berkata lain, dua pesawat jatuh dengan kemungkinan saling bertabrakan atau saling bersenggolan di udara saat lepas formasi.

Super Tucano siap take off (sumber: Kompas TV)

Pesawat Role Model yang Mampu Bertempur

Jatuhnya pesawat Super Tucano bukan pertama kali, pada 2016 juga terjadi kecelakaan pesawat Super Tucano yang dibeli Indonesia sebanyak 16 unit dari Brasil. Pesawat ini merupakan pengganti pesawat latih OV 10 Bronco yang telah di grounded karena usianya telah usang dan tak laik terbang.

Super Tucano merupakan pesawat latih lanjutan yang bisa digunakan juga untuk operasi militer dengan sasaran pengintaian, anti perang gerilya, close air support dan penyapu musuh yang berada di darat. Pesawat ini mampu terbang rendah dengan kecepatan terbatas untuk menyisir lawan yang berada di tempat terbuka atau hutan.

Sebagai pesawat counter insurgency (COIN) kemampuan Super Tucano didukung kelincahan bermanuver karena memiliki gaya gravitasi 7+ dan -3,5. Kemampuan ini disebut sebut setara dengan F 5 Tiger. Karena operasi pesawat lebih diutamakan untuk mendukung pasukan di darat maka pesawat  dipersenjatai jenis senjata mesin berat (SMB) berkaliber 12,7 mm jenis FN Herstal M3P. Selain itu Super Tucano juga mampu membawa berbagai bom, rudal yang bisa dicanteli di dua sayap dan body bawah pesawat.

Total berat bom dan rudal yang bisa dibawa 1.550 Kg,  jenis bom yang bisa dibawa MK-81/MK 82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser seperti Maverick. Untuk menghadapi sesama pesawat alias duel di udara (dogfight). Super Tucano memiliki arsenal rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.

Selain itu pertahan diri Super Tucano juga dibekali RWR (Radar Warning Receiver) lalu ada MAWS (Missile Approach Warning System) dan satu alat pertahanan bernama chaff/Flare Dispenser.

Untuk sebuah pesawat latih,  Super Tucano juga memiliki sistem pertahanan diri yang lumayan keren. Yang paling menarik, dilengkapinya area cockpit dengan bahan baja Kevlar. Proteksi khusus di area cockpit karena pesawat ini sering melakukan terbang rendah untuk menyasar lawan didarat sehingga pesawat ini juga jadi sasaran empuk tembakan dari darat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline