Lihat ke Halaman Asli

Novaly Rushans

Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Perang Hamas-Israel, Sudah Saatnya PBB Bertindak?

Diperbarui: 9 Oktober 2023   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situasi Perang Hamas-Israel (sumber: Reuters)

Serangan Hamas ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10) nampaknya akan berlanjut dan menarik beberapa kekuatan dari luar. Eskalasi pertempuran terus meningkat, pihak Israel sendiri sudah menyatakan perang terbuka. Amerika Serikat juga telah menunjukkan reaksinya dengan mengirim kapal Induk dan kapal perang lainnya mendekati perairan Israel  selain itu Amerika Serikat juga telah mengirimkan  berbagai jenis pesawat tempur ke Timur Tengah.

Presiden Joe Biden telah memberikan tawaran bantuan penuh untuk Israel  menghadapi Hamas dan musuh musuhnya. Persenjataan dan amunisi akan dikirimkan ke Israel.

Selain perlengkapan tempur  Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel tentu tak akan berdiam diri. Apalagi sistem pertahanan udara yang dibuat Amerika Serikat gagal dalam menahan serangan roket yang ditembakkan pihak Hamas dari wilayahnya di jalur Gaza. Serangan Hamas juga tergolong lengkap karena selain serangan udara , serangan darat juga dilakukan  serangan laut.

Serangan ini merupakan serangan terbesar setelah perang Arab-Israel  di tahun 1973. Korban yang ditimbulkan dipihak Israel cukup banyak, baik korban tewas dan korban luka rata rata korban militer .Serangan balasan Israel ke wilayah Gaza juga telah banyak menimbukan korban sipil dan anak anak.

Dalam rilis media internasiomal , perkiraan sudah ada 1.100 korban tewas dalam perang yang terjadi. Korban dikedua belah pihak akan terus berjatuhan. Baik korban militer dan korban sipil.  

Kemungkinan besar pertempuran akan meletus lebih hebat, dan besar kemungkinan akan menarik pihak lain untuk terlibat. Terutama sekutu sekutu dari pihak Israel. Serangan Hamas memang mengejutkan dunia. Hal yang sama juga diakui oleh pihak  intelijen Israel sendiri yang merasa kecolongan.

Serangan Hamas dikabarkan telah masuk ke wilayah Israel sejauh 50 km. Tentu apa yang terjadi di Israel akan membuat gejolak Internasional. Lebanon sendiri juga mendapat serangan balasan dari Israel setelah diketahui ada serangan yang dilakukan dari wilayah Lebanon. Faksi Hibullah yang didukung Iran nampaknya ikut terlibat dalam serangan.

Hampir seluruh negara Eropa mengutuk apa yang dilakukan pihak Hamas ke wilayah Israel, termasuk Kanada, Kenya , Jepang dan beberapa negara yang dekat dengan Israel dan Amerika Serikat.

Rusia Memberikan Respon Berbeda

Respon berbeda dilakukan Rusia, sebagai negara yang tengah berperang dengan Ukraina. Rusia yang selalu mendapat serangan dan tekanan dari pihak barat terutama Amerika Serikat saat menyerang Ukraina.

Rusia menganggap apa yang terjadi di Israel adalah buah dari tidak dipatuhinya resolusi PBB terkait Israel. Rusia menilai negara barat selalu mendukung ketidakpatuhan Israel terhadap resolusi yang terbitkan  PBB, bahkan melakukan veto terhadap keputusan dewan keamanan saat israel melakukan serangan ke wilayah Palestina.

Respon ini tentu membuat Amerika Serikat meradang dan meminta semua negara tidak mengambil keuntungan dari perang yang sedang terjadi di Israel. Amerika Serikat mewanti wanti agar tidak ada pihak luar ikut terlibat dalam membantu Hamas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline