Bulan Agustus adalah bulan istimewa bagi bangsa Indonesia. Siapapun akan merayakan bulan kemerdeaan Indonesia. Dari kota besar hingga pelosok negeri. Bahkan dalam situasi yang paling menyedihkan sekalipun seperti bencana gempa besar.
Saya masih ingat Agustus 2018 saat bertugas dalam penanganan bencana gempa
Saat itu wilayah terdampak parah di Lombok tengah, Lombok timur dan Lombok utara. 3 Kabupaten ini hampir luluh lantak oleh dua kali gempa besar yang terjadi selang 1 pekan. Gempa pertama 29 Juli 2018 berkekuatan 6,5 SR lalu gempa kedua yang lebih besar pada 5 Agustus 2018 dengan kekuatan 6,9 SR. Kedua gempa ini punya dampak yang merusak.
17 Agustus di wilayah bencana baru sekali ini saya jalani. Walau rumah, bangunan kantor, sekolah dan faslitas umum hancur, semangat untuk merayakan kemerdekaan tak pernah luntur. Disela sela pengungsian bendera merah putih tetap berkibar dengan gagahnya.
Saya dan teman teman relawan juga tak mau kalah. Paling tidak sembari memberikan hiburan ke anak anak korban bencana. Maka ide mencari lomba yang mudah dan tak memerlukan alat yang sulit . Maklum setelah bencana gempa , pasar tutup dan harus pergi ke kota Mataram untuk membeli kebutuhan sehari hari.
Terpikir lomba yang semua bisa ikut serta, dewasa, anak anak, laki laki , perempuan bisa memainkan. Untuk hadiah masalah mudah. Di Posko Bencana banyak bantuan yang kita kemas sebagian untuk hadiah (ups...hanya Sebagian kecil dan kita sudah izin ke penanggung jawab termasuk donatur).
Salah satu program penanganan pasca gempa adalah trauma healing. Program untuk membantu korban gempa untuk mengatasi masalah psikis. Biasanya menyasar anak anak. Maka perlombaan 17 Agustusan salah satu bagian dari program trauma healing tersebut. Jadi secara konsep program bisa masuk.
Relawan lalu melakukan rapat kecil untuk menentukan jenis perlombaan , waktu , peserta,hadiah dan kepanitiaan. Pokoknya dibahas cukup detail. Walau disela rapat masih harus menghadapi gempa gempa susulan. Sebagai informasi gempa di lombok tergolong gempa darat yang terus menerus. Tercatat gempa dengan intensitas besar terjadi berganti tempat. Seperti sebuah rangkaian.
Faktor keselamatan menjadi pertimbangan serius karena akan menjadi bahaya bila nanti terkumpul orang banyak disuatu tempat lalu terjadi gempa besar. Pemilihan lokasi harus aman, diluar ruangan. Pilihannya adalah lapangan luas tanpa ada bangunan.