Lihat ke Halaman Asli

Cinta dan Pedih Part 2

Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cinta dan Pedih Part 2

Karya: Noval Muslim Darazat

Cerita Pendek

     Bima Anggara pemuda yang berhasil membangun kampung Rengsek menjadi kampung yang bersih dan aman dari tindakan kejahatan juragan Somad. Sekarang sudah mulai menerima nasibnya akan tanggung jawab yang begitu berat dengan menjaga dan melindungi gadis yang terpaksa ia harus nikahi karena suatu fitnah belaka. Dwi Laksmi gadis kembang kampung yang dulu menjadi pandangan pertamanya sekarang menjadi istri sahnya namun pernikahanya tidak seistimewa pasangan yang semestinya karena dia menikah dengan Dwi karena tuduhan fitnah.

     Bima menikmati pemandangan pepohonan pinus yang terlewat di sepanjang jalan dia tidak sabar untuk segera bertemu dengan keluarganya di kota karena dia ingin segera mengenalkan istri barunya Dwi Laskmi dengan Ibu dan Ayahnya. Bima hanya bisa menunggu dengan sabar karena mobil yang membawanya mengalami sedikit kendala dalam perjalanan karena jalananya penuh dengan batu dan tanah belum terlapisi oleh aspal dengan rata.

“Bima apa yang harus kita bicarakan di depan orang tua kamu akan hubungan kita? Aku takut keluarga kamu tidak bisa menerima pernikahan kita.” ucap Dwi dengan penuh gelisah.

“Kamu tenang saja istriku hubungan kita suci tak terdorong oleh dosa dan maksiat, Aku yang akan bicara sama keluarga aku atas apa yang terjadi pada kita berdua” ucapku

     Dwi pun memeluk Bima dengan erat sampai mereka berdua terlarut dalam tidur yang cukup panjang. Perjalanan pun terus berlangsung hingga 10 jam lamanya dengan menggunakan mobil berkapasitas empat orang.

“Bang bangun bang perjalanan sudah sampe lokasi!” ucap supir

“Ah syukurlah, Dwi bangun sayang kita udah sampe lokasi” ucapku

     Bima pun bergegas untuk segera membuka gerbang dan memasuki rumah ia pun mengetuk pintu dan pintu pun dibuka oleh ibunya yang bernama Ibu Marianti. Bima memeluk erat ibunya dengan hangat. Dia juga memeluk adiknya yang sudah beberapa bulan tidak dia jumpai. Ibunya pun bertanya kepada Bima mengenai seseorang perempuan yang dibawa kerumahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline