Lihat ke Halaman Asli

Yusril dan Akrobat Politik PDIP

Diperbarui: 9 April 2016   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Professor Yusril Ihsa Mahendra akan maju dalam Pilkada di DKI tahun 2017, satu Partai sudah memastikan dukungannya kepada Prof Yusril yaitu Partai Persatuan Pembangunan [PPP] DKI Pimpinan Lulung Lunggana dengan sepuluh [ 10 ]  kursi yang dimiliki di DPRD DKI, itu modal awal yang cukup bagus. Prof Yusril tinggal mencari dua belas kursi ] 12 ] lagi di DPRD.

Kelihatannya Prof Yusril akan mulus menantang Gubernur inkamben Ahok [ Kita asumsikan Ahok  tidak tersangkut kasus Rumah Sakit Sumber Waras dan Kasus Reklamasi yang sekarang digarap KPK.kalau tersangkut selesai cerita Ahok ] kenapa Prof Yusril mulus menantang Ahok ? Jawabannya karena PDIP akan mengusung Yusril dalam Pilkada DKI tahun 2017 nanti..

Selamat kepada Prof Yusril yang akan diusung oleh PDIP.

Apakah ada yang aneh kalau PDIP nanti mengusung Yusril jadi Calon Gubernur DKI ? Jawabnya tidak ada yang aneh ,nyatanya PDIP membuka pendaftaran  secara terbuka bagi setiap calon yang ingin diusung oleh PDIP siapapun dia. dan Yusril sudah mengambil formulir pendaftaran . dan Yusril diterima sangat baik oleh Megawati dan Prof Yusril juga sudah diperkenalkan dengan kader kader PDIP pada saat Yusril sebagai nara sumber di penataran manajer kampanya Pilkada Partai oleh PDIP di Jakarta.

Ada yang memperdebatkan apakah tidak aneh dan tidak memalukan bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan [ PDIP ] sebagai Partai Juara di DKI dengan dua puluh delapan [ 28 ] kursi , mengusung Ketua Umum Partai juru kunci Partai Bulan Bintang [ PBB ] jadi Gubernur DKI ? , Kenapa harus aneh dan malu ? Bagi PDIP tidak ada yang aneh dan memalukan, Justru PDIP ingin memperlihatkan kepada Publik dan Pemilihnya bahwa Gubernur atau kekuasaan bukanlah tujuan utama dari PDIP.....hebatkan ?

Apakah  tidak ada persoalan  Idiologi antara PDIP dan PBB,?  persoalan Idiologi bukan yang utama, yang penting PDIP adalah Partai yang santun yang mendahulukan kader partai lain dari pada kadernya sendiri . . diatas kertas memang PDIP selalu mengatakan bahwa  PDIP adalah partai Idiologis , yang perjuangan dan pergerakan kader kadernya, serta jati diri dan orientasi jalan pikiran Partainya adalah partai wong cilik, nasionalis dan Panca Sila. Meski ada perbedaan Idiologi dengan PBB . Buat PDIP  itu bukan masalah karena sesungguhnya PDIP sangat menyadari bahwa  Idiologi buat sebuah Partai di Indonesia hanya jargon dan kata kata kosong belaka. Bukan sebuah suluh untuk petunjuk arah perjuangan Partai dan tujuan yang dicita citakan . jadi dari sisi Idiologi tidak ada yang perlu dipersoalkan dan dipertentangkan .pragmatis saja sesuai kebutuhan.

Dalam Pilkada DKI , PDIP ingin memperlihatkan bahwa mereka adalah sungguh sungguh Partai yang sangat demokrtais , Sesuai nama demokrasi yang disandang PDIP. Sangkin demokratisnya  PDIP tidak harus mendahulukan kader dari partainya untuk diusung sebagai calon Gubernur. PDIP akan melakukan sesuatu yang sangat menarik dalam Pilkada DKI .PDIP akan  berakrobat mencalonkan Yusril bersama PPP yang sudah duluan dan memastikan mengusung Yusril. Dengan akrobat itu PDIP akan mendapatkan kehormatan dari pendukung Yusril.dan PDIP akan semakin berkibar di DKI, bahkan diseluruh Indonesia PDIP akan meningkat suaranya. karena mengusung calon yang sangat mumpuni dan berkwalitas.dan mengabaikan kader PDIP sendiri.

Kalau benar PDIP akan mengusung Yusril ,Pertanyaannya apakah tidak ada kader PDIP yang berkwalitas untuk di usung menjadi calon Gubernur DKI ? inilah hebatnya PDIP, mereka berani secara terbuka tanpa merasa malu  mengakui kegagalan mereka.  Dengan mengusung Yusril berarti PDIP  secara jantan seperti yang dikatakan Megawati " Yang jantan dong " mengakui secara terbuka , bahwa mereka tanpa harus bicara sudah menunjukan kegagalan pengkaderan di Partainya . Apalagi kalau Megawati sudah menyetujui Yusril ? siapa yang berani mengkritik Megawati ? di PDIP kan apa kata Megawati ? emang siapa berani melawan Megawati apa mau dipecat atau didiemin sama Megawati si Pemilik Partai ?

Selamat dan beruntunglah Prof Yusril yang akan diusung oleh PDIP, dan buat Ahok silahkan berjuang dengan Teman Ahok....dan bagi kader PDIP seperti Djarot [ Wagub ] Boy Sadikin ,sebagai kader PDIP yang loyal terhadap partai , kalau nanti anda dicalonkan PDIP menjadi calon Wakil Gubernur dari Yusril di Pilkada DKI tahun 2017 yang akan datang berarti anda masih diakui sebagai kader PDIP .oleh sebab itu anda seharusnya  sudah merasa beruntung. Wkwkwkwkw

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline