Lihat ke Halaman Asli

Maskne, Istilah Baru Jerawat akibat Penggunaan Masker

Diperbarui: 21 Mei 2021   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ditahun 2019 dunia diterpa wabah Virus Corona. Telah ada 116 juta kasus orang yang terpapar virus ini di seluruh dunia per Mei 2021. Virus yang familiar kita sebut dengan Covid-19 ini juga tercatat menewaskan lebih dari 3 juta orang didunia. Virus  ini menyebar melalui cairan tubuh yang berasal dari saluran pernapasan dan mulut. Secara tidak langsung Virus Corona yang menempel pada benda dapat mengifeksi seseorang  apabila orang tersebut  menyentuh  kemudian memegang mulut, hidung, dan tangan.
     
Untuk mengindari penularan virus Covid-19 pemerintah menganjurkan kepada semua orang untuk memakai masker bahkan di lingkungan keluarga sekalipun. Karena tingginya resiko tertular virus ini maka orang harus menggunakan masker hampir diseluruh aktivitasnya sehari-hari. Itu artinya lebih dari 12jam orang harus memakai masker. Selain digunakan untuk pencegahan penularan virus masker juga menimbulkan problem, salah satunya masalah kulit berjerawat.

Karena banyak orang yang mengalami masalah berjerawat karena penggunaan masker, kini muncul istilah baru yaitu "maskne". Maskne merupakan gabungan dari kata Mask(masker) dan Acne(jerawat). Istilah ini banyak dilontarkan oleh beauty influencer dan dokter kecantikan sehingga istilah maskne populer dikalangan beauty anthusias.

dr. Putu Siska Virgayanti, SpKK dalam Instagram live talk Cegah Jerawat Karena Masker(Maskne) yang diadakan oleh Rumah Sakit St. Carolus, menjelaskan bahwa "Maskne adalah istilah yang digunakan jerawat yang disebabkan karenapenggunaan masker yang dipengaruhi oleh 3 hal yaitu kuman, sel kulit mati, dan minyak alami kulit wajah. Ketika menggunakan masker akan memungkinkan ketiga hal tersebut menjadi menumpuk yang menyebabkan peradangan dan akan menimbulkan jerawat terutama pada daerah wajah yang menggunakan masker"

Penelitian Rosner melaporkan reaksi kulit dialami oleh semua yang menggunakan masker N95 selama rata rata 8 jam per hari dan 8,4 bulan. Sebuah penelitian dalam Journal of American Academy of Dermatology juga melaporkan, setidaknya 83 persen petugas kesehatan di Hubei, China, mengalami masalah kulit di wajah. Tetapi, kondisi ini juga dialami oleh masyarakat umum yang menggunakan masker dalam beraktivitas sehari-hari.

Dari  penelitian Internasional Journal of Dermatology jerawat akibat masker dapat dikurangi dengan penggunaan pembersih wajah  yang ringan, menghindari dahulu bahan aktif skincare seperti alkohol, tetap menjaga kelembaban kulit,  menggunakan obat jerawat luar seperti benzoyl peroxide, serta jangan lupa menggunakan sunscreen.

Ditahun 2021 ini telah ada program penyuntikan vaksin oleh pemerintah. Namun hal itu tidak dapat menjdi alasan untuk berhenti menggunakan masker karena ancaman tertular atau menjadi perantara Virus Corona tetap ada. Walaupun disebagian orang yang menggunakan masker menimbulkan maske tetap saja lebih baik mengobati jerawat daripa harus terpapar virus Covid-19 dengan risiko kesehatan yang  tinggi.

Sumber :
satu, dua, tiga, empat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline