Lihat ke Halaman Asli

Pohon Illahi

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sewaktu dalam rahim

Bund, dikau emban daku sembilan bulan

Engkau jaminkan nyawa, yang tak bersaudara

Engkau gadaikan jiwa, yang

Semasa bayi

Engkau hembus daku setulus salju

pangkatmu kedap daku mengharap

sexy sirna, baby ini berbinar

Menginjak remaja

Bunda terjaga demi kutukan kerjaku

Di depan ayah hambarkan salahku

Ketika aku dewasa

Kau tangisi aku di malam pertamaku

Kau rasa yang tak ku ucap

Kau kecup cucu

Bund, sungguh engkau pohon Illahi

anakmu, yang belum namun akan jadi pendidik
tunggu aku untuk banggakanmu, ya Bund
.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline