RTAR atau Rapat Tahunan Anggota Rayon meupakan forum permusyawaratan tertinggi dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ditingkat rayon. Pada RTAR terdapat serangkain agenda yakni pelaporan pertanggungjawaban kepengurusan periode sebelumnya sekaligus pemilihan mandataris ketua rayon untuk periode selanjutnya, secara singkatnya RTAR yaitu upaya bersama dalam organisasi PMII untuk upgrading kepengurusan
PMII Rayon Bahasa telah mengadakan RTAR II yakni pada hari Sabtu, 8 Juni 2024 kemarin yang bertempatkan di Aula Jannatul Firdaus, Siman, Ponorogo. RTAR ini berjalan dengan khidmat diikuti oleh para kader mulai dari angkatan 2023 hingga 2022 sebagai peserta penuh sidang dan angkatan 2021 sebagai peserta peninjau dalam persidangan. Lalu, apa sih yang berbeda dari RTAR kali ini?
Nah, jadi dalam RTAR kali ini dapat dikatakan berbeda dengan RTAR sebelumnya, dimana RTAR kali ini (kepengurusan Yon Ahmad Musonif) menerbitkan/launching sebuah buku yang berjudul "ANTOLOGI PUISI RAYON BAHASA KOMISARIAT IAIN PONOROG0 2024", yang mana isi dari buku ini adalah kumpulan puisi karya kader-kader terbaik PMII Rayon Bahasa. Tujuan diadakannya antologi ini adalah sebagai wadah pemberdayaan intelektualitas kader di Rayon, agar dapat menciptakan karya-karya yang dapat dipublikasikan, selain itu juga untuk memantik kader untuk berpikir kritis.
Beranjak kembali pada inti acara, rangkaian demi rangkaian acara berjalan dengan lancar hingga sampailah pada sesi pelaporan pertanggungjawaban dari pengurus rayon, sesi pelaporan pertanggungjawaban dari pengurus rayon menjadi salah satu momen krusial dalam RTAR II PMII Rayon Bahasa. Dalam sesi ini, pengurus rayon bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan mengenai berbagai aktivitas, program, dan pencapaian yang telah dilakukan selama periode kepengurusan sebelumnya. Laporan ini tidak hanya mencakup aspek keuangan, tetapi juga aspek-aspek lain seperti kegiatan sosial, pendidikan, dan pengembangan serta pemberdayaan kader.
Dalam menyampaikan pertanggungjawaban, pengurus rayon harus transparan dan jujur dalam menyajikan data dan informasi yang relevan. Sahabat-sahabati pengurus juga perlu menjelaskan secara rinci tentang hambatan atau tantangan yang dihadapi selama menjalankan program-program tersebut, serta langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya. Selain itu, sahabat-sahabati pengurus rayon juga dapat membagikan cerita sukses dan pelajaran yang didapat selama masa kepemimpinan mereka.
Dilanjutkan dengan agenda pemilihan mandataris ketua rayon untuk periode selanjutnya. Proses pemilihan ini biasanya melibatkan mekanisme demokratis di mana anggota PMII memiliki hak suara untuk memilih calon yang dianggap paling layak untuk memimpin rayon selama periode berikutnya. Ketika pemilihan berlangsung, forum terlihat begitu hening, sampai tiba dimana salah satu kader membuka suara,
"Saya mengajukan sahabati Hana sebagai calon ketua Rayon, dikarenakan sahabati ini dirasa mampu dan berkompeten untuk menjadi seorang ketua, selain itu sahabati Hana juga mempunyai jiwa leadership dilihat ketika dia menjadi koordinator devisi sewaktu HMJ", kata Sahabati Sekar.
Tak berselang lama, kader yang lain ada yang menyela,
"Mohon izin presisidium sidang yang terhormat, saya mengajukan sahabat Wahyu Afarizi sebagai calon mandataris ketua Rayon, dengan rasionalisasi sahabat Farizi ini memiliki loyalitas dan dedikasi yang sangat baik terhadap Rayon tercinta kita", kata Sahabati Nova