Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Bias Kognitif terhadap pengambilan keputusan Manajerial dalam lingkungan bisnis

Diperbarui: 24 Januari 2025   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


PENGARUH BIAS KOGNITIF TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL DALAM LINGKUNGAN BISNIS
Nova Nur Eliza
Universitas Pelita Bangsa
elizanova884@gmail.com

Pendahuluan
Pengambilan keputusan merupakan salah satu aktivitas inti dalam manajemen yang sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi. Dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan dinamis, keputusan manajerial tidak hanya bergantung pada data objektif, tetapi juga pada cara individu memproses informasi tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses tersebut adalah bias kognitif, yaitu kecenderungan sistematis dalam berpikir yang seringkali mengarah pada penyimpangan dari keputusan yang rasional (Korteling et al., 2023). Bias kognitif dapat mempengaruhi pengambilan keputusan di berbagai bidang, termasuk akuntansi manajemen, yang berperan dalam menyediakan informasi relevan untuk mendukung perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja.
Dalam konteks akuntansi manajemen, bias kognitif dapat berdampak pada berbagai aspek, seperti perencanaan anggaran, alokasi sumber daya, dan pengambilan keputusan strategis. Sebagai contoh, anchoring bias dapat membuat manajer terlalu bergantung pada informasi awal dalam merancang anggaran, sedangkan confirmation bias dapat menyebabkan manajer hanya mencari informasi yang mendukung keputusan yang telah dibuat sebelumnya (Flyvbjerg, 2021). Dampak dari bias tersebut tidak hanya menyebabkan inefisiensi, tetapi juga berpotensi merugikan organisasi secara finansial. Oleh sebab itu, memahami dan mengelola bias kognitif dalam pengambilan keputusan menjadi penting untuk meningkatkan efektivitas manajemen.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bias kognitif merupakan fenomena yang umum terjadi dalam pengambilan keputusan bisnis. Penelitian oleh Berthet (2022) menunjukkan bahwa manajer seringkali tidak menyadari keberadaan bias tersebut dalam keputusan mereka, yang menyebabkan pengambilan keputusan yang kurang optimal. Selain itu, Kahneman dan Tversky (1979) dalam teori prospeknya menjelaskan bagaimana individu cenderung memberikan bobot yang berbeda pada risiko serta peluang, yang dapat mempengaruhi preferensi mereka dalam situasi ketidakpastian (Regenwetter et al., 2022). Dalam konteks tersebut, akuntansi manajemen dapat memberikan kerangka kerja yang lebih terstruktur untuk membantu manajer mengurangi pengaruh bias dengan menyediakan informasi berbasis data yang objektif.
Namun, meskipun berbagai literatur telah membahas dampak bias kognitif pada pengambilan keputusan, penelitian yang secara khusus mengkaji pengaruh bias kognitif dalam konteks akuntansi manajemen masih terbatas. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk menggali lebih dalam bagaimana bias tersebut mempengaruhi proses pengambilan keputusan, serta langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk menguranginya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis bias kognitif yang paling umum terjadi dalam pengambilan keputusan manajerial, mengevaluasi dampaknya pada efektivitas keputusan, dan memberikan rekomendasi untuk mitigasi bias dalam konteks akuntansi manajemen.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan baik secara teoretis maupun praktis. Secara teoretis, penelitian ini akan memperluas pemahaman mengenai hubungan antara bias kognitif dan pengambilan keputusan manajerial. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh manajer untuk meningkatkan kualitas keputusan mereka melalui pendekatan yang lebih reflektif dan berbasis data. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya relevan bagi akademisi, tetapi juga bagi praktisi yang berupaya meningkatkan efektivitas manajerial dalam organisasi.
Tinjauan Pustaka
Bias kognitif merupakan salah satu topik yang banyak dibahas dalam literatur psikologi dan manajemen, khususnya dalam konteks pengambilan keputusan. Kahneman dan Tversky (1974) pertama kali memperkenalkan konsep tersebut melalui penelitian tentang heuristik, yaitu strategi mental yang sering digunakan individu untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan (Hjeij & Vilks, 2023). Meskipun heuristik dapat membantu menghemat waktu, mereka juga dapat menyebabkan kesalahan sistematis dalam penilaian. Bias kognitif sebagai hasil dari penggunaan heuristic mencakup berbagai jenis, seperti anchoring bias, overconfidence bias, dan confirmation bias, yang memiliki implikasi signifikan terhadap keputusan manajerial.
Dalam akuntansi manajemen, bias kognitif menjadi isu yang penting karena keputusan yang diambil manajer seringkali berhubungan dengan alokasi sumber daya, perencanaan strategis, dan pengukuran kinerja. Sebagai contoh, anchoring bias dapat mempengaruhi manajer dalam menetapkan anggaran atau target kinerja berdasarkan angka awal yang dianggap sebagai acuan, meskipun angka tersebut tidak relevan dengan kondisi saat ini (Flyvbjerg, 2021). Selain itu, confirmation bias, di mana individu lebih cenderung mencari informasi yang mendukung keyakinan mereka dan mengabaikan data yang bertentangan, juga dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang kurang optimal (Gabriel & O’Connor, 2024).
Teori prospek yang dikembangkan oleh Kahneman dan Tversky (1979) memberikan landasan teoritis yang kuat untuk memahami bagaimana bias kognitif bekerja dalam situasi risiko dan ketidakpastian. Teori tersebut menunjukkan bahwa individu cenderung menilai kerugian lebih berat daripada keuntungan dengan nilai yang sama, sehingga mempengaruhi preferensi mereka terhadap pilihan yang ada (Gachter et al., 2022). Dalam konteks akuntansi manajemen, teori tersebut relevan karena berbagai keputusan seperti investasi atau alokasi anggaran melibatkan pertimbangan risiko. Penelitian oleh Cushman (2020) juga memperkuat pentingnya bias kognitif dalam pengambilan keputusan dengan menunjukkan bagaimana perilaku manusia seringkali menyimpang dari asumsi rasional dalam teori ekonomi tradisional.
Beberapa penelitian juga telah mengidentifikasi strategi untuk mengurangi pengaruh bias kognitif dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh, pelatihan dalam berpikir kritis dan reflektif terbukti efektif dalam membantu individu menyadari bias mereka serta membuat keputusan yang lebih rasional (Monteiro et al., 2020). Dalam konteks organisasi, pendekatan berbasis tim, di mana keputusan dibuat secara kolektif, juga dapat membantu memitigasi bias dengan memberikan sudut pandang yang beragam (Pool et al., 2023).
Namun, meskipun literatur tentang bias kognitif telah berkembang pesat, penelitian yang secara khusus mengkaji dampaknya dalam konteks akuntansi manajemen masih terbatas. Sebagian besar penelitian lebih berfokus pada bidang psikologi atau ekonomi keperilakuan secara umum. Oleh sebab itu, terdapat kebutuhan untuk mengeksplorasi bagaimana bias kognitif mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam akuntansi manajemen dan bagaimana strategi mitigasi dapat diterapkan dalam konteks tersebut.
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan literature review untuk menganalisis pengaruh bias kognitif terhadap pengambilan keputusan manajerial dalam konteks akuntansi manajemen. Literature review merupakan metode sistematis untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis penelitian yang relevan guna menjawab pertanyaan penelitian atau menjelaskan fenomena tertentu (Brunton et al., 2020). Pendekatan tersebut dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengintegrasikan temuan dari berbagai sumber, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara bias kognitif dan pengambilan keputusan, serta mengidentifikasi kesenjangan penelitian yang membutuhkan eksplorasi lebih lanjut.
Proses literature review dimulai dengan perumusan pertanyaan penelitian yang jelas, yaitu bagaimana bias kognitif mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial dalam akuntansi manajemen, dan strategi apa yang dapat digunakan untuk menguranginya. Berdasarkan pertanyaan tersebut, dilakukan pencarian literatur yang relevan menggunakan database akademik seperti Scopus, Springer, Wiley, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan meliputi “bias kognitif,” “pengambilan keputusan,” “akuntansi manajemen,” “heuristik,” dan “teori prospek.” Kombinasi kata kunci tersebut diformulasikan dengan operator Boolean seperti AND, OR, dan NOT untuk mempersempit pencarian serta memastikan relevansi hasil.
Kriteria inklusi dan eksklusi diterapkan untuk memastikan hanya literatur yang relevan serta berkualitas tinggi yang diikutsertakan dalam analisis. Artikel yang dipilih harus memenuhi kriteria berikut: (1) dipublikasikan dalam jurnal peer-reviewed; (2) fokus pada bias kognitif dalam pengambilan keputusan atau akuntansi manajemen; (3) diterbitkan dalam lima tahun terakhir (2020–2025) untuk menjaga relevansi; dan (4) tersedia dalam bahasa Inggris atau Indonesia. Artikel yang tidak memenuhi kriteria tersebut, seperti laporan non-akademik atau penelitian dengan cakupan yang terlalu luas, dikeluarkan dari analisis.
Setelah artikel yang relevan diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menganalisis dan mensintesis informasi yang terkandung dalam setiap artikel. Proses tersebut mencakup identifikasi tema utama, seperti jenis bias kognitif yang dominan, dampaknya pada pengambilan keputusan, dan strategi mitigasi yang telah diusulkan. Analisis dilakukan secara tematik untuk mengelompokkan literatur berdasarkan fokus penelitian dan kontribusinya terhadap pemahaman tentang bias kognitif dalam akuntansi manajemen.
Dalam memastikan keandalan dan validitas hasil review, langkah-langkah penting diambil untuk mengevaluasi kualitas setiap artikel yang disertakan. Penilaian tersebut melibatkan analisis terhadap desain penelitian, metode pengumpulan data, dan relevansi temuan dengan konteks akuntansi manajemen. Dengan pendekatan tersebut, penelitian ini tidak hanya menawarkan rangkuman temuan yang ada, tetapi juga memberikan kontribusi baru melalui sintesis literatur yang komprehensif dan analitis.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian ini berdasarkan tinjauan literatur yang menyoroti hubungan antara bias kognitif dan pengambilan keputusan manajerial dalam akuntansi manajemen. Analisis literatur menunjukkan bahwa bias kognitif memiliki dampak signifikan terhadap proses pengambilan keputusan. Jenis bias yang paling sering ditemukan meliputi anchoring bias, confirmation bias, dan overconfidence bias. Selain itu, ditemukan pula bahwa bias tersebut dapat mempengaruhi efektivitas keputusan manajerial, khususnya dalam hal alokasi sumber daya, perencanaan anggaran, dan pengambilan keputusan strategis.
Anchoring Bias dalam Pengambilan Keputusan
Salah satu temuan utama adalah prevalensi anchoring bias dalam pengambilan keputusan manajerial. Bias ini terjadi ketika individu terlalu bergantung pada informasi awal yang diberikan, meskipun informasi tersebut tidak relevan dengan konteks keputusan yang dihadapi (Dror, 2020). Dalam akuntansi manajemen, anchoring bias sering muncul dalam perencanaan anggaran dan penetapan target kinerja. Sebagai contoh, manajer cenderung menetapkan anggaran tahun berikutnya berdasarkan angka dari tahun sebelumnya tanpa mempertimbangkan perubahan kondisi pasar atau faktor eksternal lainnya. Penelitian oleh Lallukka et al. (2020) menunjukkan bahwa 60% dari manajer yang disurvei mengakui menggunakan angka dasar sebagai referensi utama dalam perencanaan, meskipun angka tersebut tidak selalu relevan.
Confirmation Bias dalam Proses Pengambilan Keputusan
Confirmation bias juga menjadi faktor signifikan yang mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial. Bias tersebut terjadi ketika individu cenderung mencari informasi yang mendukung keyakinan atau keputusan mereka yang telah ada dengan mengabaikan informasi yang bertentangan (Dror, 2020). Dalam konteks akuntansi manajemen, bias tersebut dapat memengaruhi validitas laporan kinerja dan keputusan strategis. Sebagai contoh, manajer yang percaya bahwa strategi investasi tertentu akan berhasil hanya memeriksa data yang mendukung asumsi tersebut dan mengabaikan analisis risiko. Chang et al. (2024) menemukan bahwa confirmation bias dapat menyebabkan kesalahan signifikan dalam evaluasi proyek, khususnya ketika manajer bekerja di lingkungan dengan tekanan tinggi untuk mencapai target.
Overconfidence Bias dalam Keputusan Strategis
Overconfidence bias, di mana individu melebih-lebihkan kemampuan mereka untuk memprediksi atau mengendalikan hasil, juga merupakan temuan penting. Bias tersebut sering muncul dalam keputusan strategis yang melibatkan tingkat ketidakpastian yang tinggi, seperti investasi jangka panjang atau ekspansi bisnis. Penelitian oleh Kunz dan Sonnenholzner (2023) menunjukkan bahwa manajer dengan tingkat kepercayaan diri yang berlebihan seringkali mengabaikan risiko potensial dan membuat keputusan yang terlalu optimis. Dalam akuntansi manajemen, bias tersebut dapat menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak optimal dan berisiko merugikan organisasi secara finansial.
Dampak Bias Kognitif terhadap Efektivitas Keputusan Manajerial
Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa bias kognitif secara kolektif dapat mengurangi efektivitas pengambilan keputusan manajerial. Bias tersebut tidak hanya mempengaruhi proses analisis data, tetapi juga cara manajer mengevaluasi alternatif dan menetapkan prioritas. Sebagai contoh, teori prospek yang dikembangkan oleh Kahneman dan Tversky (1979) menjelaskan bagaimana preferensi individu terhadap risiko dapat dipengaruhi oleh bias, seperti fokus yang tidak proporsional pada potensi kerugian dibandingkan keuntungan (Sun et al., 2021). Hal tersebut relevan dalam akuntansi manajemen karena berbagai keputusan seperti alokasi anggaran atau evaluasi investasi melibatkan pertimbangan risiko dan ketidakpastian.
Strategi Mitigasi Bias Kognitif
Pembahasan juga mencakup strategi untuk mengurangi dampak bias kognitif dalam pengambilan keputusan manajerial. Salah satu strategi yang paling efektif adalah pelatihan berpikir kritis dan reflektif. Pelatihan tersebut dapat membantu individu mengenali pola pikir yang bias dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang lebih objektif (Monteiro et al., 2020). Selain itu, pendekatan berbasis tim juga dapat mengurangi bias dengan memanfaatkan perspektif yang beragam dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai contoh, Newman et al. (2020) menemukan bahwa keputusan yang diambil secara kolektif lebih sedikit dipengaruhi oleh bias dibandingkan keputusan individu. Teknologi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengurangi bias. Penggunaan data analytics yang canggih dalam akuntansi manajemen dapat memberikan wawasan yang lebih objektif dan membantu manajer mengevaluasi keputusan berdasarkan bukti daripada intuisi atau preferensi pribadi. Namun, penting untuk dicatat bahwa teknologi hanya efektif apabila digunakan bersama dengan pendekatan lain, seperti pelatihan dan kolaborasi tim.
Implikasi Temuan terhadap Teori dan Praktik
Temuan penelitian ini memiliki implikasi penting bagi teori dan praktik. Secara teoretis, penelitian ini memperluas pemahaman tentang hubungan antara bias kognitif dan pengambilan keputusan, serta relevansinya dalam akuntansi manajemen. Secara praktis, penelitian ini memberikan wawasan bagi manajer dan organisasi untuk mengidentifikasi bias yang mungkin memengaruhi keputusan mereka serta mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi yang efektif.
Kesimpulan
Penelitian ini menyoroti pengaruh bias kognitif terhadap pengambilan keputusan manajerial dalam konteks akuntansi manajemen. Berdasarkan hasil literature review, bias kognitif seperti anchoring bias, confirmation bias, dan overconfidence bias memiliki dampak signifikan terhadap efektivitas keputusan manajerial. Bias tersebut dapat mempengaruhi berbagai aspek seperti alokasi sumber daya, perencanaan anggaran, dan evaluasi strategi yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi.
Anchoring bias menyebabkan manajer terlalu bergantung pada informasi awal yang tidak relevan, sedangkan confirmation bias membuat mereka lebih cenderung mencari dan menggunakan informasi yang mendukung keyakinan mereka sebelumnya. Selain itu, overconfidence bias seringkali mendorong pengambilan keputusan yang terlalu optimis, sehingga risiko potensial sering diabaikan. Ketiga jenis bias tersebut dapat menyebabkan keputusan yang kurang optimal, khususnya dalam menghadapi situasi yang kompleks dan penuh ketidakpastian.
Untuk mengurangi dampak negatif dari bias kognitif, strategi mitigasi yang efektif diperlukan. Pelatihan dalam berpikir kritis dan reflektif telah terbukti membantu individu mengenali bias mereka sendiri serta membuat keputusan yang lebih objektif. Selain itu, pendekatan berbasis tim, yang melibatkan sudut pandang yang beragam, dapat mengurangi pengaruh bias individu. Pemanfaatan teknologi seperti data analytics juga dapat memberikan dukungan berbasis bukti dalam pengambilan keputusan, meskipun perlu disertai dengan pengawasan manusia yang memadai.
Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman teoritis dan praktis mengenai hubungan antara bias kognitif dan pengambilan keputusan. Secara teoretis, penelitian ini memperkuat relevansi teori heuristik dan teori prospek dalam menjelaskan dinamika pengambilan keputusan di lingkungan manajerial. Secara praktis, penelitian ini memberikan wawasan bagi manajer dan organisasi untuk mengenali bias yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan mereka serta mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi yang efektif.
Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan karena hanya mengandalkan tinjauan literatur. Penelitian empiris lebih lanjut diperlukan untuk mengukur dampak bias kognitif secara kuantitatif dalam konteks akuntansi manajemen serta mengeksplorasi faktor-faktor organisasi lain seperti budaya dan struktur yang dapat mempengaruhi prevalensi bias tersebut. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, organisasi dapat mengembangkan pendekatan yang lebih komprehensif untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan manajerial.
Daftar Pustaka
Berthet, V. (2022). The impact of cognitive biases on professionals’ decision-making: A review of four occupational areas. Frontiers in Psychology, 12, 802439.
Brunton, G., Oliver, S., & Thomas, J. (2020). Innovations in framework synthesis as a systematic review method. Research Synthesis Methods, 11(3), 316–330.
Chang, T., Du, Y., Deng, X., & Wang, X. (2024). Impact of cognitive biases on environmental compliance risk perceptions in international construction projects. Frontiers in Psychology, 15, 1397306.
Cushman, F. (2020). Rationalization is rational. Behavioral and Brain Sciences, 43, 28.
Dror, I. E. (2020). Cognitive and human factors in expert decision making: Six fallacies and the eight sources of bias. Analytical Chemistry, 92(12), 7998–8004.
Flyvbjerg, B. (2021). Top ten behavioral biases in project management: An overview. Project Management Journal, 52(6), 531–546.
Gabriel, N., & O’Connor, C. (2024). Can confirmation bias improve group learning? Philosophy of Science, 91(2), 329–350.
Gachter, S., Johnson, E. J., & Herrmann, A. (2022). Individual-level loss aversion in riskless and risky choices. Theory and Decision, 92(3), 599–624.
Hjeij, M., & Vilks, A. (2023). A brief history of heuristics: How did research on heuristics evolve? Humanities and Social Sciences Communications, 10(1), 1–15.
Korteling, J. E., Paradies, G. L., & Sassen-van Meer, J. P. (2023). Cognitive bias and how to improve sustainable decision making. Frontiers in Psychology, 14, 1129835.
Kunz, J., & Sonnenholzner, L. (2023). Managerial overconfidence: Promoter of or obstacle to organizational resilience? Review of Managerial Science, 17(1), 67–128.
Lallukka, T., Pietilainen, O., Jappinen, S., Laaksonen, M., Lahti, J., & Rahkonen, O. (2020). Factors associated with health survey response among young employees: A register-based study using online, mailed and telephone interview data collection methods. BMC Public Health, 20, 1–13.
Monteiro, S., Sherbino, J., Sibbaid, M., & Norman, G. (2020). Critical thinking, biases and dual processing: The enduring myth of generalisable skills. Medical Education, 54(1), 66–73.
Newman, D. T., Fast, N. J., & Harmon, D. J. (2020). When eliminating bias isn’t fair: Algorithmic reductionism and procedural justice in human resource decisions. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 160, 149–167.
Pool, N., Hebdon, M., de Groot, E., Yee, R., Herrera-Theut, K., Yee, E., & Breathett, K. (2023). A novel approach for assessing bias during team-based clinical decision-making. Frontiers in Public Health, 11, 1014773.
Regenwetter, M., Robinson, M. M., & Wang, C. (2022). Four internal inconsistencies in Tversky and Kahneman’s (1992) cumulative prospect theory article: A case study in ambiguous theoretical scope and ambiguous parsimony. Advances in Methods and Practices in Psychological Science, 5(1), 25152459221074653.
Sun, Q., Polman, E., & Zhang, H. (2021). On prospect theory, making choices for others, and the affective psychology of risk. Journal of Experimental Social Psychology, 96, 104177.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline