Boleh kucuri sebentar kata renjana dari sarangnya
rindu yang mengerucut meminta jumpa
serupa rengekan bayi kemarin yang masih kemerahan
tak kuasa membendung
namun, mengalir lembut
saujana mata menyapu deretan hutan pinus itu
bak menyangga bumi
indralokanya tak perlu dinafikkan kembali
hatiku yang dulu hanya penuh sesak
kini menjelma riuh rindu
lupa jika di seberang tak memberi pesan