Di Indonesia, adalah suatu hal yang biasa ketika seseorang bertanya, "kamu orang mana?" Respon suku Jawa, Manado, Batak, Sunda, Padang, Dayak mungkin banyak orang sudah paham darimana dan dimana orang-orang tersebut berasal dan bermukim. Suatu waktu, saat mengantri pembuatan visa di satu gedung di Jakarta, seorang bapak bertanya, "bapak asal dari mana?", spontan ku jawab, "oh, dari Tarakan, pak". Bapak itu penasaran nampaknya, "oh, di Kalimantan ya?", iya pak, jawabku. Tanpa menunggu, dia bertanya lagi, "memang suku apa asli di sana?", Suku Tidung, pak" jawab ku. Segera saja, sang bapak berpikir, suku dari mana ni, mungkin katanya dalam hati. Segera ku cerahkan rasa penasarannya, suku Tidung itu bermukim disepanjang sungai-sungai di Kalimantan Utara hingga Sabah di Malaysia, pak.
Sekilas mengenai Suku Tidung
Selain Tidung, suku asli yang mendiami Kalimantan Utara adalah Bulungan, Kayan, Basap, Kenyah, Punan, Berusu, Bulungan, Lundayeh, Tegalan, Agabag yang semua suku ini berkaitan secara budaya dan etnik karena kedekatan bahasa dan adat istiadat. Namun, seperti suku Bulungan, mayoritas suku Tidung beragama Islam, dan walau dipengaruhi oleh budaya Melayu, namun Tidung bukanlah bagian dari suku Melayu bila melihat entitas budayanya. Banyak hasil penelitian etnik bahwa suku Tidung lebih merujuk pada rumpun suku Murut dengan sub etnik Tidung, Berusu, Tegalan, Dusun, Kadazan, Agabag. Mayoritas suku Tidung menyebar dari Kalimantan Utara Indonesia hingga Sabah Malaysia Timur. Lebih detil informasi mengenai suku Tidung bisa dilihat pada link ini http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Tidung dan http://ms.wikipedia.org/wiki/Tidong_Tawau
Kampung Tidung tua
Tersebut kisah berabad lampau tentang aktivitas orang Tidung disepanjang pesisir Kalimantan Utara terutama meramu hasil hutan, terutama burung walet, berkebun, nelayan dan mencari buaya untuk diambil kulitnya. Saat ini, seiring dengan perkembangan jaman, banyak orang-orang Tidung meninggalkan kampung tua dan bermukim diwilayah baru. Tercatat beberapa kampung tua Tidung yang masih terdata diantaranya Penagar, Menjelutung, Liyu Mayo, Sebawang, Kabiran, Sebamban, Segimbal, Sesayap Duri di sungai Sesayap. Sementara di Tarakan terdapat kampung tua Tidung yaitu Peningki Laid, Pamusian dan Binalatung. Selain itu, terdapat suatu hubungan yang erat kampung Tidung lama yang bernama Kutai Lama di wilayah kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kertanegara, dimana kampung ini bermukim sekelompok suku Tidung yang sedang mencari buaya dan beberapa bukti akan adanya peradaban suku Tidung masih terdapat di sana khususnya kepala desa yang masih mengaku keturunan Tidung dan beberapa kosa kata lokal yang mirip. Bagaimana dengan pulau Tidung di Kepulauan Seribu Jakarta? Penamaan pulau Tidung erat hubungannya dengan nama seorang raja Tidung asal Kalimantan Utara yang dibuang oleh Belanda karena melakukan perlawanan dan akhirnya dibuang ke pulau ini. Saat ini terdapat makam Raja Pandita, Raja Tidung yang telah direstorasi oleh pemerintah Kabupaten Bulungan, Malinau, Tanah Tidung di Pulau Tidung.
Pemukiman Suku Tidung di Kalimantan Utara
Terdapat 7 sungai besar di Kalimantan Utara bagian Indonesia dan Sabah Malaysia dimana mayoritas suku Tidung bermukim, dengan muara di pulau Tarakan, Nunukan, Tawau, Sandakan, yaitu: Sungai Sesayap, Sungai Sekatak, Sungai Kayan, Sungai Sembakung, Sungai Kalabakan di Tawau, Sungai Beluran dan Sungai Labuk di Sabah Malaysia. Di Sungai Sesayap terdapat pemukiman suku Tidung bernama Betayau, Bebatu Supa, Bandan Bikis, Sengkong, Sesayap, Tidong Palo, Malinau. Pemukiman suku Tidung di Sungai Sembakung diantaranya Tukudacing, Tana Lia, Atop, Mensalong. Sungai Sekatak terdapat Sekatak Buji dan Sekatak Bengara. Kampung Tidung di Sungai Kayan bernama Salimbatu yang bertetangga dengan suku Bulungan dan Dayak Kenyah di Tanjung Palas. Sungai Kalabakan terdapat kampung Tidung Kalabakan dan Merotai. Sementara di Sungai Beluran terdapat pemukiman suku Tidung yang bernama Sungai Tiram, Kuala Gum-Gum, Dandulit, Sungai Beruang dan Sungai Manila, kampung Sungai Nangka, Balaban Jaya dan Pekan Beluran yang merupakan wilayah Sandakan. Selain pemukiman di sepanjang sungai, orang-orang Tidung juga banyak bermukim di kota terutama Tarakan, Nunukan, Bunyu dan Tanjung Selor. Sementara itu, di orang Tidung dibagian Tawau banyak bermukim di wilayah Apas Parit, Kuala Apas, Batu 17, Indrasabah.
Seperti di tempat lain, suku Tidung yang saling berhubungan kekerabatan antar kampung di Kalimantan Utara termasuk antar negara, Kampung suku Tidung di pulau Sebatik juga memiliki kekhasan tersendiri karena peradaban yang dipisahkan oleh perbatasan negara. Banyak orang Tidung bermukim di Mentikas, Sebatik Indonesia dan Mentadak Sebatik Malaysia.
Selain itu, karena mata pencaharian, banyak keluarga Tidung kemudian membuka "pondok" untuk bermalam ketika melaut dan akhirnya pondok ini berubah menjadi kampung baru yang didiami oleh mayoritas nelayan, yaitu Kampung Antal, Siandau dan Pesalang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H