Bullying merupakan masalah serius yang dapat menimpa anak-anak di sekolah dasar. Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal, atau psikologis yang dilakukan secara berulang dan sengaja oleh seseorang atau kelompok orang yang lebih kuat atau memiliki status sosial yang lebih tinggi. Dampak bullying dapat menyebabkan trauma psikologis, rendahnya harga diri, kesulitan dalam belajar, dan bahkan bunuh diri.
Dalam rangka mengurangi dampak bullying dan menciptakan lingkungan yang aman di sekolah dasar, kami kelompok 2 dari PDB 02 Universitas Airlangga Surabaya, melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan bullying di SDN Margorejo VI Surabaya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif bullying dan mengajarkan cara mencegah bullying.
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada tanggal 3 Mei 2024 dan dihadiri oleh 32 siswa kelas VB. Kegiatan dimulai dengan memberikan para siswa pretest untuk mengukur pengetahuan siswa tentang bullying. Selanjutnya, kami melakukan sosialisasi tentang pencegahan bullying melalui drama, diskusi, dan games interaktif. Setelah itu, kami melanjutkan dengan memberikan posttest untuk mengukur perubahan pengetahuan siswa tentang bullying setelah kami memberikan sosialisasi sebelumnya.
Hasil pretest menunjukkan rata-rata nilai siswa sebesar 86,77, sedangkan hasil posttest menunjukkan peningkatan rata-rata nilai menjadi 89,35. Mayoritas kesalahan terdapat pada soal yang membahas tentang kesadaran mereka terhadap korban bullying. Hal ini dapat disimpulkan bahwa siswa masih awam terhadap bagaimana cara merangkul korban bullying. Setelah diberikan materi dan posttest, sikap siswa menunjukkan perubahan dan menjadi lebih mengerti bahwa tindakan bullying merupakan tindakan yang salah.
Berdasarkan hasil kegiatan sosialisasi ini, kami menyarankan beberapa langkah untuk mencegah bullying di sekolah dasar, yaitu:
- Pendekatan Berkelanjutan: Diperlukan program pencegahan bullying yang bersifat berkelanjutan dan terstruktur secara sistematis. Program ini akan memungkinkan penyampaian pesan anti-bullying secara terus-menerus dan konsisten kepada siswa.
- Pelibatan Orang Tua dan Guru: Orang tua dan guru diharapkan menjadi partner aktif dalam pencegahan bullying. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak lebih cerdas dalam mengidentifikasi bullying dan mencari bantuan.
- Mendidik Responsifitas dan Empati: Melatih respon yang responsif dan empati dalam bersikap positif terhadap orang lain yang berbeda, seperti tidak merendahkan atau menyingkirkan seseorang hanya karena kesalahan mereka.
Dalam kegiatan sosialisasi pencegahan bullying di SDN Margorejo VI Surabaya, bahwa siswa dan tim kelompok 2 menikmati setiap adanya perubahan, meskipun kecil, bisa berdampak positif pada kehidupan sehari-hari anak-anak di sekolah. Mengedepankan ini, kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak negatif bullying dan bagaimana cara mencegah bullying terjadi di lingkungan sekolah dasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H