Lihat ke Halaman Asli

Pesantren sebagai Sub Culture Islam Nusantara

Diperbarui: 15 Mei 2020   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Pesantren

Pesantren berasal dari kata 'santri', yang artinya orang yang pandai dalam bidang keagamaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) santri berarti orang yang shalih, atau orang yang berguru agama jauh dari tempat tinggalnya. Lalu untuk kata 'pesantren' artinya lebih kepada tempat tinggal atau lembaga tempat para santri mencari ilmu.

2. Perkembangan Pesantren

Fase perkembangan pesantren terbagi menjadi empat fase, yakni :

  • Periode Awal. Fase ini dimulai saat Islam pertama kali masuk di Indonesia. Banyak tokoh sejarawan yang berbeda pendapat dan argumen tentang bagaimana awal sejarah adanya pesantren. Ada pendapat yang mengungkapkan bahwa Wali Songo lah yang mengenalkan metode pembelajaran satu ini, namun banyak pula pendapat berbeda lainnya. Lebih dari siapa yang membawa dan mengenalkannya, pada kenyataannya pesantren telah menunjukan eksistensinya di dunia pendidikan, keagamaan, kebangsaan, dan banyak aspek lainnya.
  • Penjajahan Belanda. Upaya westernisasi serta misi penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh bangsa Belanda menjadikan sempitnya ruang gerak dalam perkembangan pesantren di Indonesia. Bahkan Belanda juga menyebarkan opini-opini buruk tentang pesantren, mendirikan kantor khusus yang berfungsi untuk memantau gerak gerik pesantren. Belanda melakukan banyak upaya dalam menekan pesantren karena menyadari begitu kuatnya semangat yang mengalir pada para pejuang Islam.
  • Penjajahan Jepang. Jepang masuk pertama kali di Indonesia pada tahun 1942, mereka datang dengan membawa semboyannya Asia Timur Raya untuk Asia. Mulanya Jepang berlagak menjadi penolong serta sumber harapan untuk bangsa Indonesia. Ada banyak kebijakan Jepang yang dibuat agar terlihat mendukung perkembangan pesantren dan juga kemerdekaan Indonesia, seperti: membuat Kantor Urusan Agama (KUA), membantu dalam perkembangan pesantren, mengajarkan budaya yang baik seperti sopan santun, dan mendirikan beberapa organisasi Islam. Namun hal ini tidak berlangsung lama, semakin Jepang mendiami Indonesia makin jelas pula Jepang menunjukan taringnya. Banyak tindakan sewenang-wenang dan kekerasan tanpa rasa kemanusian.
  • Pasca kemerdekaan. Fase ini pesantren semakin berkembang dalam meningkatkan kualitasnya. Pada tahun 1970, pesantren sudah meningkatkan sistem pembelajaran yang
    diterapkannya.

Tujuan pesantren yakni membina warga negara yang berkepribadian muslim demi implikasinya dalam menciptakan kesejahteraan kehidupan berbangsa pesantren yang telah sukses menjadi tempat lahirnya kader bangsa berkualitas serta tempat penanaman kultur bangsa Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline