Lihat ke Halaman Asli

Nur fatehah

Menyukai isu sosial budaya keagamaan dan gender

Pluralitas Agama dalam Sekolah Muhammadiyah

Diperbarui: 26 Juli 2023   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dok.pribadi/ nurfatehah

Fenomena Krismuha atau Kristen Muhammadiyah menjadi suatu hal menarik. Buku yang ditulis oleh Abdul Mu'ti dan Fajar Riza Ul Haq membahas tentang perjumpaan Kristen dan muslim dalam Pendidikan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah.

Ormas Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam dikenal sebagai ormas dakwah yang mengajak kemurnian ibadahnya. Muhammadiyah dalam gerakannya bersumber pada Alquran dan As Sunnah.

Sesuai dengan MKCH Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya akidah Islam yang murni, bersih dari segala kemusyrikan , bidah, dan khurofat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.

Di sisi yang lain, Muhammadiyah dengan amal usaha di berbagai aspek kehidupan masyarakat menegaskan Muhammadiyah menghendaki terwujudnya masyarakat madani yang pluralis.

Krismuha bukan suatu aliran dalam Muhammadiyah.
Mereka nyata ada di dalam masyarakat , terutama di  masyarakat Kabupaten Ende, Yapen Waropen ,dan Kapuas Hulu. Fenomena tersebut sebagai proses kohabitasi Kristen/Katolik dan Muslim dalam lembaga Pendidikan Muhammadiyah.

Pada sekolah Muhammadiyah yang didirikan di wilayah mayoritas beragama Kristen, sewajarnya bila siswa yang masuk di dalamnya pun mayoritas beragama Kristen. Muhammadiyah telah melaksanakan Undang -Undang Sistem Pendidikan Nasional. Sekolah Muhammadiyah dimana wilayah Kristen/ Katolik, siswa non- Muslim tetap mendapatkan pelajaran agama sesuai dengan agamanya oleh guru yang seagama.Tujuan pendisikan Muhammadiyah bukan untuk mwlakukan Islamisasi tetapi lebih untuk mencerdaskan bangsa.

Pluralisme dalam Pendidikan Muhammadiyah sendiri telah ada sejak lama yaitu sejak KH. Ahmad Dahlan. Pada zaman itu KH. Dahlan telah bekerjasama dengan orang Kristen dan juga organisasi Pra Kemerdekaan yang berideologi beragam.Oleh karena itu, perjalanan dakwah Muhammadiyah di Indonesia mengalami dinamisasi yang mengarah kepada pembangunan dan perbaikan masyarakat.

Peran Muhammadiyah inilah yang menjadi perekat bagi bangsa Indonesia. Dakwah kultural yang telah lama digaungkan memberi kesadaran bahwa Muhammadiyah mengajak individu dan masyarakat untuk memiliki tata kehidupan dan peradaban yang luhur, berusaha menghindarkan diri dari konflik, dengan semangat persahatan dan tolong menolong. Inilah bagian dari Islam Berkemajuan, untuk mencerahkan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline