Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan internet, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dituntut untuk beradaptasi melalui digitalisasi guna meningkatkan efisiensi operasional mereka. Salah satu langkah kunci dalam transformasi digital ini adalah pengadopsian QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), sebuah sistem pembayaran yang memudahkan transaksi tanpa uang tunai. Namun, di Kelurahan Tandes, Surabaya, penggunaan QRIS masih terbilang langka akibat kurangnya pemahaman para pengusaha lokal akan urgensi sistem pembayaran non-tunai di era modern ini.
Menanggapi fenomena tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) melalui program belajar bersama komunitas ke-4 (BBK 4), mengambil inisiatif untuk melaksanakan program sosialisasi QRIS yang berpusat di Balai RW 01 Kelurahan Tandes, yang juga dihadiri oleh Bapak dan Ibu RW 01 Kelurahan Tandes. Program ini bertujuan untuk mengedukasi para pelaku UMKM setempat mengenai manfaat dan cara penggunaan QRIS melalui presentasi informatif dan distribusi pamflet. Sebagai bentuk dukungan konkret, tim mahasiswa mengadakan undian yang memberikan kesempatan kepada tiga pelaku UMKM untuk mendapatkan QRIS secara cuma-cuma melalui platform interactive QRIS.
“Program ini bisa mengembangkan UMKM di RW 01 khususnya bagi anak-anak muda, yang pikirannya lebih maju dan terbuka dengan teknologi” Ucap Ketua RW 01 Kelurahan Tandes
Tidak berhenti di situ, para mahasiswa juga memperluas cakupan bantuan mereka dengan menciptakan konten promosi digital untuk tiga UMKM terpilih di area RW 01 dan RW 08 Kelurahan Tandes. UMKM yang menjadi fokus upaya promosi ini adalah Es Cao LA 99, Papeda Alvin, dan Warung Mbak Andin. Tim kreatif mahasiswa memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pembuatan foto produk, menghasilkan visual yang menarik dan sesuai dengan karakteristik masing-masing usaha.
"Kami berharap melalui pembuatan video promosi dan foto produk yang berkualitas, akan tercipta daya tarik yang lebih besar bagi konsumen untuk mengunjungi dan bertransaksi di UMKM-UMKM ini." Ujar Bintang salah satu mahasiswa BBK-4 UNAIR.
Inisiatif yang dijalankan oleh mahasiswa UNAIR ini, merupakan langkah strategis dalam mendukung digitalisasi UMKM secara berkelanjutan. Dengan memperkenalkan QRIS dan teknik promosi digital, diharapkan dapat memperluas jangkauan transaksi UMKM secara digital serta menginspirasi pelaku usaha lainnya di sekitar Kelurahan Tandes untuk melakukan digitalisasi secara mandiri.
Program BBK 4 ini mencerminkan peran aktif perguruan tinggi dalam mendukung perkembangan ekonomi lokal melalui transfer pengetahuan dan teknologi. Kedepannya, diharapkan sinergi antara akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah setempat dapat terus diperkuat guna menciptakan ekosistem UMKM yang lebih tangguh dan berdaya saing di era digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H