Lihat ke Halaman Asli

Noto Susanto

Menata Kehidupan

Attitude is Everything For SATPAM

Diperbarui: 30 Juni 2024   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ref : Dokpri

Satpam itu sama halnya seperti selebriti yang tampil diatas panggung dan dilihat banyak orang khususnya dilingkungan kerja, hal yang paling mendasar coba perhatikan Satpam yang bertugas pada saat pengaturan lalu lintas (Lalin), melaksanakan pemeriksaan kendaraan (Rikran) di akses pintu masuk dan lobby utama memberikan pelayanan (Service Exvellence), pemeriksaan tas (Riktas), dan tempat tugas lainnya.

Pandangan masyarakat umum secara otomatis akan melihat secara fisik dari kehadiran Satpam ditempat kerja yang mendasar diatas, oleh sebab itu sikap yang menjadi prioritas diperhatikan oleh customer adalah "bagaimana keberadaan Satpam di lingkungan kerja selain fisik" seperti Satpam saat berdiri, saat duduk, saat berjalan, dan saat melaksanakan kegiatan rutin ya anggap saja "Tupoksiran (Tugas, Pokok, Fungsi, dan Peranan Satpam) dan Turjawali (Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli)".

Bagi petugas Satpam maupun praktisi Satpam atau semua yang semua pihak, sepertinya biasa saja tapi hal yang biasa ini bisa berdampak negatif terhadap penilaian masyarakat umum atau klien, karena pada prinsipnya Satpam itu tidak diminta "membuat meja dan kursi" cukup stand by atau berada di plotting/ tempat kerja sesui pemberian tugas oleh komandan regu-nya masing-masing. Karena dia anggap biasa, kesadaranya kurang maksimal bahwa semua orang mengawasi dan melihat Satpam yang bertugas.

Sementara itu, coba bayangkan berapa jumlah Satpam Indonesia saat ini, berdasarkan data dari artikel Jurnal Security "personil Satpam pada tahun 2022 sebanyak 856.002 orang" dan sampai saat ini terus bertambah dengan penyedia jasa Satpam dan tempat berbeda-beda juga. Secara sepintas, dengan banyak Satpam Indonesia begitu beraneka ragam pula sikap dan perilaku Satpam saat bertugas di lingkungan kerja.

Persepsi terhadap "Sikap dan Perilaku" Satpam saat bertugas, seakan-akan membuat nilai Satpam selalu rendah di mata masyarakat dan customer lainnya, meskipun hanya beberapa oknum yang belum peduli atau kurang kesadarannya dalam memperhatikan penampilan pribadi Satpam atau menjunjung tinggi bahwa Satpam selalu berada di pos atau tempat kerja masing-masing.

Siapapun yang bertanggung jawab terhadap Satpam harus tetap komitmen bahwa keberadaan secara fisik ditempat kerja menjadi mutlak dan tidak ada tawar penawar "wajib mengikuti prosedur yang sudah disediakan dan ditetapkan", Satpam yang bertugas agas selalu konsisten menjaga pos dan jangan dikosongkan atau jangan meninggalkan plottingan tanpa koordinasi dengan pimpinan "karena itu Sikap yang Paling utama" dilihat semua orang.

Selanjutnya, selain keberadaan fisik ditempat kerja "agar memperhatikan Grooming/Penampilan" sebelum, sesaat dan sesudah menjalankan tugas dan tanggung jawab ditempat kerja. Hal ini menjadi kunci utama sebelum Satpam berkomunikasi dengan customer atau berinteraksi dengan berbagai kegiatan seperti memberikan pelayanan, membantu dan mengarahkan customer lainnya.

Indikator Sikap dan Perilaku Satpam yang tidak terlihat lainnya "Disiplin, tanggung jawab, konsisten, serah terima tugas, ruang lingkup pekerjaan, kejujuran, prosedur kerja, dan lainnya". Bila diterjemahkan dalam kegiatan sehari-hari Satpam dapat disimpulkan "bahwa Satpam harus tepat waktu hadir ditempat kerja, tidak meninggalkan area kerja, stand by di plotting, tidak menerima imbalan atau pemberian dari siapapun, memahami prosedur kerja, tidak cuek, tidak banyak alasan, serta menjelek-jelekan rekan kerja lainnya.
***
Contoh sikap yang lain yang menjadi perhatian "Merokok saat bertugas, tidur malam dan siang hari saat tugaa, melepas seragam saat bertugas, serta yang paling di hindari adalah sering melakukan kelalaian, pelanggaran, dan penyimpangan dalam bekerja" bahkan mengajak pihak eksternal atau pihak ketiga dan kerja sama untuk melakukan tindakan kejahatan "istilah lain pagar makan tanaman" itulah hal terburuk karena sikap kurang diperhatikan.

Dampak dari sebuah sikap yang negatif dan buruk "tentu akan menghambat bisnis atau kehilangan kepercayaan antara kedua bela pihak 'penyedia jasa Satpam dengan pengguna jasa Satpam' maka dari itu ini fokus dilakukan pengawasan secara berkala". Itulah mengapa dikatakan Sikap Segalanya, karena kalau memiliki sikap yang buruk keberlangsungan perusahaan jangka panjang tidak akan berjalan mulus yang menjadi penghambat branding perusahaan penyedia jasa Satpam itu sendiri?

#Salam Satpam Mempunyai Sikap
#Sikap yang Baik
#Sikap Profesional
#Sikap dan Perilaku Positif




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline